UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mengirimkan 5 mahasiswanya dalam program Intercultural Student Camp (ISC) ke-6 yang dilaksanakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK), pada 10 November hingga 13 November 2022 lalu. ISC menjadi tempat para mahasiswa berbagi pengalaman untuk menjaga kesatuan di tengah keberagaman budaya di Indonesia.
Kelima mahasiswa terpilih tersebut berasal dari berbagai fakultas di UNPAR. Mereka yaitu Kevin Sanjaya Kusnadi dan Falencia Suryanti dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), Diandra Tabitha Adelfin K dan Anastasia Kade Daga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), serta Yohana Srinawanti dari Fakultas Ekonomi UNPAR.
ISC kali ini diadakan di Universitas Katolik De La Salle Manado dan mengangkat tema “Merawat Kebhinekaan dan Nasionalisme Generasi Muda melalui Perjumpaan”. ISC tahun ini berusaha menjadi platform bagi mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam APTIK untuk bertemu dan saling berbagi budaya mereka masing-masing. Berkaitan dengan tema tersebut, ISC 2022 mengangkat sebuah yel-yel yaitu ‘Kita, Ngana, Torang Basudara’ yang berarti ‘saya, kamu, kita bersaudara’.
Rangkaian acara ISC ke-6 tahun 2022 ini menjadi tempat bagi setiap mahasiswa untuk mengekspresikan diri berdasarkan budaya universitas masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga dibekali ilmu toleransi, peran mahasiswa Katolik, dan bentuk bela negara melalui usaha menjaga kesatuan bangsa Indonesia.
Selain bekal ilmu, mahasiswa juga diajak dan didorong untuk berdialog antar universitas untuk mengetahui budaya yang mereka miliki. Budaya-budaya tersebut diharapkan dapat menjadi bahan refleksi setiap mahasiswa dari berbagai universitas untuk memperbaiki dan mengembangkan potensi diri sebagai mahasiswa di tengah masyarakat.
Dalam acara ini, Unika De La Salle Manado mengundang beberapa pembicara ternama diantaranya Rektor Unika De La Salle Manado, Wakil Walikota Tomohon, para pemimpin Kampung Jawa Manado, dan masih banyak lagi.

Puncak acara ISC 2022 berada pada malam Pentas Seni ISC 2022 yang menampilkan karya dan kreativitas mahasiswa dari berbagai universitas. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara berdialog dan berbagi karakteristik budaya dari daerah yang berbeda-beda.
Pada puncak ISC 2022, perwakilan mahasiswa UNPAR juga menampilkan sebuah nyanyian dan tarian interaktif yang melibatkan seluruh audience. Kelima mahasiswa UNPAR mengenalkan lagu Manuk Dadali, lagu ‘I Love You, Jesus’ dalam Basa Sunda, dan ditutup dengan lagu Bandung karya Yura Yunita.
Melalui 3 lagu tersebut, mahasiswa UNPAR berusaha untuk menggambarkan kerukunan yang bisa dicapai di tengah keberagaman budaya di Indonesia. Setelah pentas seni, seluruh rangkaian acara ditutup dengan Deklarasi ISC 2022 dan pelepasan lampion.
Dalam acara penutupan ini, Kevin Sanjaya Kusnadi mendapatkan kesempatan untuk menjadi representasi peserta dalam serah terima sertifikat dan Diandra Tabitha Adelfin K. berkesempatan menjadi perwakilan mahasiswa dalam pelepasan lampion sebagai penutupan.
“Menjadi sebuah kebanggaan dapat membawa nama UNPAR dalam pertemuan sebesar ini. Ini merupakan peluang dan juga tantangan yang berat tetapi memorable” ujar Anastasia Kade Daga, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/12/2022).
Diandra pun menuturkan menjadi sebuah pencapaian bagi dirinya bisa terlibat dalam ISC 2022. Menurut dia, mahasiswa memiliki peran penting di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
“Setelah ikut ISC, saya menyadari bahwa saya memiliki peran yang signifikan dalam usaha mewujudkan perdamaian di tengah keberagaman bangsa Indonesia,” ujar Diandra.
Keterlibatan UNPAR dalam ISC 2022 sebagai salah satu universitas anggota APTIK sejalan dengan nilai dan tujuan UNPAR guna pengembangan para mahasiswa dengan cara berdialog antar budaya. Hal ini pula diharapkan menjadikan mahasiswa UNPAR menjadi manusia yang utuh secara spiritual, akal budi, dan fisik untuk dapat mengabdi di tengah masyarakat. (KTH-Humkoler UNPAR)