UNPAR.AC.ID, Bandung – Mahasiswa Integrated Arts Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Jennifer meraih Juara 1 dalam Lomba Desain Mural yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah IV pada 1 sampai 10 Agustus 2023 silam secara daring. Perlombaan tersebut diadakan di tingkat perguruan tinggi swasta di Wilayah IV Jawa Barat dan Banten.
Jennifer berhasil menjadi Juara 1 setelah melewati beberapa tahap mulai dari mencari gagasan, membuat narasi, hingga membuat visualisasi pada sketsa.
“Pertama-tama mencari gagasan dan membuatnya ke sebuah narasi. Kemudian narasi tersebut dibayangkan secara visual dan dibuat sketsa di kertas berukuran A3. Dari sketsa tersebutlah aku membuat karya ke dalam digital,” tuturnya saat dikonfirmasi pada Kamis (17/8/2023).
Mahasiswa angkatan 2021 tersebut mengusung tema seputar gagasan pendidikan yang dijadikan sebagai suatu simbol karya. Karya berjudul “A Journey for Our Future” menunjukkan adanya bermacam-macam aktivitas kehidupan dalam sebuah universitas atau perguruan tinggi impian para mahasiswa. Dilatarbelakangi juga oleh suasana khas batik asal Cirebon, Jawa Barat, yang menunjukkan suasana kantor pusat LLDIKTI IV yang berlokasi di Jawa Barat. Karya menggambarkan sebuah alur, dimulai dari lambang kesejahteraan, kehidupan, yang menghidupi ekosistem di sekitarnya selama menjalankan kegiatan maupun aktivitas.

Setiap anggota dalam sivitas pasti menginginkan pencapaian cita-cita Perguruan Tinggi yang baik, sampai menembus awan. Oleh karena itu, pelayanan terhadap kualitas pendidikan yang baik terus berkembangkan agar anggota dalam civitas perguruan tinggi tersebut tercapai. Sehingga masa depan perkembangan kualitas dan mutu perguruan tinggi dapat terbang dan mencapai langit, sesuai dengan harapan civitas. Dalam karya juga ditunjukkan dengan adanya pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
“Tema yang diangkat seputar LLDIKTI IV. Aku mengangkat gagasan pendidikan yang dijadikan simbolis-simbolis dalam karya. Misalnya simbolis tentang pengetahuan dan pengalaman serta kehidupan masa depan hasil dari pencapaian kualitas mutu pendidikan di perguruan tinggi,” ujarnya.
Kendati demikian, Jennifer menyebutkan tantangan yang dihadapi yaitu tema tersebut belum pernah diriset sebelumnya sehingga diperlukan waktu untuk mempelajari hal tersebut.
“Setelah itu dari sisi pengkaryaan, aku belum terlalu mahir dalam penguasaan teknik media digital. Sehingga aku masih harus belajar bertahap sekaligus dengan mengerjakan deadline karya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jennifer menyukai ketika proses pembuatan detail karyanya meski terdapat kritik namun dirinya tetap berhasil menyelesaikan lomba tersebut hingga meraih Juara 1 Desain Mural LLDIKTI Wilayah IV.
“Pengerjaan yang paling aku sukai adalah ketika membuat detail dari karya karena penanda bahwa karya aku akan tuntas sedikit lagi. Mungkin untuk kritik karya, aku memiliki kesulitan untuk menentukan warna dalam kekaryaan, sehingga dalam karya versi warna ini aku kurang percaya diri karena warna-warna yang digunakan pun belum terlalu harmonis. Detail-detail yang dibuat dalam karya yang hanya menggunakan warna hitam putih pun memiliki detail yang kurang realistis karena banyak yang tidak sesuai dengan arah pencahayaan dan perspektif,” ujarnya.
Tak lupa, Jennifer pun menyampaikan harapannya terkait penguatan konsep karya dengan melakukan riset, diskusi, serta saran maupun kritik untuk dirinya.
“Terlebih lagi di Integrated Arts diajarkan bahwa ide lebih daripada sekedar teknik konvensional dan ide yang membawa gagasan estetika dalam karya sehingga karya dapat ditanggapi dengan baik oleh para juri, kritikus, dan sebagainya,” katanya. (JES-Humkoler UNPAR)