Johannes B. Widi dan Marcella Marlene, dua orang mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan (PS MAB Unpar) mengikuti International Convention for Future Business Leaders (ICFBL) di De La Salle University, Filipina, yang diselenggarakan pada tanggal 3-7 September 2017. Berikut adalah pengalaman Marcella selama berkompetisi dan berkegiatan di Filipina.
“Kami tinggal di Hotel Benilde selama acara berlangsung. Hotel itu milik De La Salle University. Mahasiswa jurusan perhotelan (De La Salle) dapat magang di hotel tersebut. Rasanya sangat menyenangkan sekaligus unik karena hampir semua orang yang bekerja di hotel ini seumuran dengan kami dan masih berstatus mahasiswa.
Hari pertama acara dimulai dengan perkenalan melalui permainan human bingo, lalu dilanjutkan dengan company tour ke Rockwell dan Adspark. Rockwell adalah perusahaan properti yang membangun apartemen mewah di daerah Makati, sedangkan Adspark merupakan perusahaan penyedia jasa iklan. Setelah kegiatan company tour, kami kembali ke De La Salle dan mendapatkan kasus bisnis dari panitia ICFBL untuk dipecahkan secara berkelompok. Kami harus mencari solusi dari kasus bisnis yang diberikan sesuai batas waktu yang ditentukan.
Memasuki hari kedua, masih banyak kelompok yang mencari solusi terbaik untuk kasus yang diberikan. Pada pukul sembilan pagi, peserta ICFBL mengikuti sesi seminar yang dibawakan oleh pimpinan perusahaan dan wirausahawan terkemuka. Topik yang diangkat sangat menarik, seperti ‘Embracing Failure’, ‘Staying on Top’, ‘Creating and Sustaining Demand through Business Innovation’, ‘Business Conception, Struggles, Efforts to Archieve Sustainability’, ‘Significance of Integrity in Doing Business’, dan ‘Filipino Entrepreneurs that Became Globally Competitive’.
Sorenya, panitia mengumumkan tujuh kelompok yang memiliki ide dan solusi terbaik untuk presentasi. Meski tergabung dalam kelompok yang berbeda, kami berdua terpilih menjadi finalis. Kami melakukan presentasi di depan juri yang terdiri dari dosen De La Salle dan beberapa pembicara seminar. Sayangnya, kami harus bersabar sampai malam penutupan untuk mengetahui siapa pemenangnya.
Kami juga berkesempatan mengunjungi Gawad Kalinga Enchanted Farm University yang berada di Kota Bulacan. Universitas ini dibangun untuk mengurangi kesenjangan sosial di Filipina dengan cara menyekolahkan anak-anak yang kurang mampu ke berbagai universitas di dalam dan luar negeri Filipina. Menariknya, anak-anak yang disekolahkan oleh universitas ini sangat fasih berbicara banyak bahasa.
Selain itu, mereka juga memberdayakan orang-orang di sekitar kota tersebut dengan cara mengajarkan mereka cara membuat boneka sayuran, telur asin, sabun mandi organik, dan minuman oregano dengan lemon. Semua hasil produk yang dibuat akan dijual ke berbagai daerah di Filipina. Setibanya di Gawad Kalinga, kami juga bertemu beberapa sukarelawan yang berasal dari Eropa dan Australia yang ikut membantu warga sekitar desa.
Sepulangnya dari Gawad Kalinga, kami mendapat kesempatan beristirahat. Acara terakhir adalah acara penutup yang disebut Culminating Night. Semua peserta berkumpul di Hotel Benilde. Para peserta dari luar Filipina diberikan kesempatan untuk memberikan kesan mereka mengenai acara ICFBL. Dan, tibalah saat-saat yang paling ditunggu sekaligus menegangkan—pengumuman juara business case competition! Kelompok dua—yang salah satu anggotanya adalah mahasiswa MAB Unpar—berhasil memenangkan kompetisi ini sebagai juara pertama. Kami sempat berpandangan satu sama lain karena sama sekali tidak menyangka akan memenangkan kompetisi. Dengan diumumkannya pemenang lomba, maka berakhir pulalah rangkaian acara ICFBL. Kami beserta seluruh peserta ICFBL berfoto bersama untuk mengenang kebersamaan dalam acara ini!”
(Marcella Marlene, mahasiswa PS MAB Unpar)
