UNPAR.AC.ID, Bandung – Dalam sebuah kompetisi yang menegangkan dan penuh inovasi, Tim Siaga Stunting dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Administrasi Publik UNPAR, yaitu Avina Dwitsani, Dinda Rahma, dan Muthia Zahira, berhasil memenangkan penghargaan di Ideathon yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB bersama USAID ERAT. Ide mereka, “Ayah Siaga”, ditujukan untuk mengakselerasi penurunan angka stunting di Provinsi Banten, sebuah pendekatan baru dalam upaya pencegahan stunting.
Muthia Zahira, anggota tim, menceritakan awal mula ide ini melalui wawancara tertulis, Selasa (5/12/2023), “Awalnya tugas dari mata kuliah ‘Komunikasi dan Advokasi Kebijakan Publik’ kami. Kami ingin mengadvokasikan isu stunting dengan pendekatan yang lebih inklusif, melibatkan peran ayah dalam keluarga.”
Tim ini, dengan pemikiran terobosannya, menyadari pentingnya peran ayah dalam pencegahan stunting. “Banyak program stunting hanya fokus pada ibu dan anak, tetapi kami melihat potensi besar dalam melibatkan ayah untuk mencapai hasil yang lebih efektif,” jelas Muthia.
“Proses persiapan kompetisi tidaklah mudah. Kami sempat panik saat harus menyiapkan deck pitching dalam waktu yang singkat, hanya tiga hari. Tetapi kami mengatasi itu semua dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi,” lanjutnya.
Perjalanan mereka dalam kompetisi Ideathon penuh dengan tantangan dan pembelajaran. Tim berhasil menyaring ide mereka dari 608 ide yang diajukan menjadi salah satu dari 18 ide terbaik. Mereka kemudian mengikuti serangkaian kegiatan Winners Coaching, Scholars Trip di Malang dan Jakarta, dan National Showcase, yang semuanya membantu mengasah dan mematangkan ide mereka.
Puncak dari perjalanan mereka adalah penganugerahan penghargaan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Ibu Prof. Dr. Diah Natalisa, M.B.A. Muthia Zahira menambahkan, “Acara penganugerahan itu adalah momen yang tidak terlupakan. Kami berbagi ruangan dengan para inovator lain, pejabat pemerintah, dan pihak dari USAID ERAT.”
Menurut Muthia, dukungan dari UNPAR sangat krusial bagi sukses tim. Ia menjelaskan, “Dosen dan teman-teman di UNPAR sangat mendukung. Kami diberikan kesempatan untuk berlatih pitching dan mendapat banyak insight berharga.”
Tim ini tidak hanya berhasil dalam kompetisi, tetapi juga mendapatkan pelajaran berharga sepanjang perjalanan. Ia kembali menekankan menekankan, “Kami belajar banyak tentang pentingnya inovasi dalam pelayanan publik dan bagaimana menghadapi tantangan dengan solusi kreatif.”
Selain pengakuan dan penghargaan, Tim Siaga Stunting juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan pejabat daerah tentang potensi implementasi ide mereka.
“Saya ingat berdiskusi dengan Kepala Bidang Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang potensi program ‘Ayah Siaga’ untuk mengatasi stunting di daerah kami,” ujarnya bangga.
Sedari awal, Tim Siaga Stunting ini tidak pernah membayangkan akan sampai di titik ini karena, menurut Muthia, yang mereka lakukan hanya mencoba yang terbaik atas sesuatu yang sudah mereka mulai. Maka dari itu, mereka merasa puas dan bersyukur bisa mendapatkan gelar Juara 1 Kategori Mahasiswa Provinsi Banten.
“Kemenangan ini kami persembahkan kepada Program Studi Administrasi Publik UNPAR. Kami ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga kepada dosen pembimbing kami, Mas Jeffri Yosep Simanjorang, serta seluruh dosen di Administrasi Publik. Juga, tidak lupa kepada semua teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam proses kami mengikuti kegiatan Ideathon Tons-of-Idea. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada keluarga kami, yang telah memberikan dukungan penuh sampai saat ini. Kami sungguh berterima kasih, karena tanpa dukungan dari mereka semua, kami tidak akan bisa melewati fase ini,” ujar Muthia tulus.
Kedepannya, tim berharap lebih banyak mahasiswa UNPAR akan terlibat dalam inovasi dan pelayanan publik. Muthia pun menambahkan, “Kami berharap UNPAR akan terus mendukung mahasiswanya dalam menciptakan inovasi. Mungkin suatu saat bisa ada inkubator inovasi sosial atau showcase untuk mendokumentasikan ide-ide kreatif mahasiswa.”
Tim Siaga Stunting menunjukkan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan dukungan yang tepat, mahasiswa bisa membuat dampak signifikan dalam pelayanan publik. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang muda yang ingin membuat perubahan positif di masyarakat.
Untuk lebih memahami detail dan kedalaman dari ide “Ayah Siaga” yang dikembangkan oleh Tim Siaga Stunting, Anda dapat mengakses Booklet Ideathon dan menyaksikan pitching ide mereka melalui tautan ini. (NAT-Humkoler UNPAR)