Publikasi ilmiah dari Indonesia yang beredar di jurnal-jurnal internasional masih sangat rendah. Sebanyak 66 persen publikasi ilmiah di jurnal internasional didominasi oleh 11 negara, yaitu Amerika Serikat, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Tiongkok. Sedangkan, 34 persen lainnya adalah negara-negara yang persentase berkontribusi di bawah 2 persen, termasuk Indonesia. Adapun, di kawasan ASEAN, Indonesia masih menempati urutan keempat setelah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja penelitian di Indonesia perlu ditingkatkan meskipun potensi yang tersedia cukup mumpuni. Salah satu upaya yang kerap diupayakan, yakni dengan mendorong peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional bereputasi.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menyelenggarakan lokakarya yang berjudul ‘Workshop dan Klinik Peningkatan Kualitas Hasil Penelitian Program Peningkatan Kapasitas Riset’ di Novotel Bandung, Jalan Cihampelas 23-25 pada 1-3 November 2017. Kasubdit Peningkatan Kapasitas Riset Istangimah dan Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D memberikan sambutan untuk meresmikan pembukaan kegiatan. Hadir diantaranya adalah Ketua LPPM Catharina Badra Nawangpalupi Ph.D dan Wakil Rektor Bidang IV Dr. Budi Husodo Bisowarno.
Tujuan penyelenggaraan lokakarya dan klinik ini ialah untuk meningkatkan kemampuan dosen penerima hibah Penelitian Disertasi Doktor dalam penulisan manuskrip dari hasil penelitiannya untuk dipublikasikan pada jurnal internasional yang bereputasi.
Untuk mengikuti kegiatan ini, Kemenristekdikti dan LPPM menentukan persyaratan keikutsertaan, yaitu sudah pernah melakukan publikasi ilmiah di jurnal nasional, belum pernah melakukan publikasi ilmiah di jurnal internasional, telah memiliki draf manuskrip yang ditulis dari hasil penelitian dengan format sesuai dengan jurnal internasional yang akan dituju, diutamakan yang sudah menyerahkan manuskrip, minimun skor TOEFL adalah 400, dan belum pernah mengikuti pelatihan atau lokakarya dan klinik sejenis.
Sejumlah 107 peserta yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara berkumpul untuk mengikuti lokakarya dan klinik yang dilaksanakan selama tiga hari itu, mulai dari Universitas Syiah Kuala sampai dengan Universitas Papua. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti menunjuk empat pakar penelitian sebagai narasumber kegiatan, yaitu Wasmen Manalu, M. Djaeni, Ririh Yudhastuti, dan Widiyastuti.
Melalui lokakarya dan klinik ini, diharapkan jumlah manuskrip yang dikirim ke jurnal internasional yang berasal dari penelitian yang didanai pada tahun 2017 melalui skema Penelitian Disertasi Doktor mengalami peningkatan.