Kuliah Umum UNPAR Angkat Isu Lingkungan melalui Perspektif Sunda

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Konservasi Air dari Perspektif Kearifan Sunda pada Senin (18/11/2024). Acara ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten, yaitu Enjang Dimyati atau yang akrab disapa Abah Njum, seorang seniman tradisional Sunda sekaligus pegiat konservasi lingkungan, serta Dr. Alfonsus Sutarno, S.Ag., Lic.Th., seorang antropolog dan dosen filsafat.

Dalam paparannya, Abah Njum mengungkapkan bahwa konservasi air bukan hanya persoalan ekologis, melainkan juga bagian dari tanggung jawab budaya masyarakat Sunda. “Orang Sunda memiliki tanggung jawab besar karena ajaran Sunda bukan hanya soal budaya dan bahasa, tetapi juga soal menjaga harmoni dengan alam,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa konsep hubungan antara manusia dan alam sudah lama tertuang dalam naskah-naskah Sunda kuno, seperti yang tercantum dalam Amanat Galunggung. “Dalam naskah itu disebutkan bahwa manusia harus mengikuti aliran sungai—tidak mengubah, tetapi menjaga dan menghormati alurnya,” jelasnya.

Abah Njum juga menyoroti kerusakan ekosistem di sekitar Gunung Manglayang, tempat ia melakukan konservasi. “Di kaki Gunung Manglayang, saya menemukan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian sayur-sayuran yang seharusnya tidak terjadi. Di ketinggian 1.500 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut, kawasan itu seharusnya menjadi hutan konservasi, bukan ladang bawang,” tegasnya.

Menurutnya, alih fungsi tersebut menyebabkan menurunnya kapasitas resapan air dan meningkatkan risiko banjir serta tanah longsor. Ia pun mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat dalam konservasi dengan tindakan nyata seperti menanam pohon.

Sementara itu, Dr. Alfonsus Sutarno, atau yang akrab disapa Romo Tarno, memaparkan aspek filosofis dari air dalam perspektif kearifan Sunda. Ia menjelaskan bahwa air adalah simbol kehidupan dan kasih sayang. “Dalam tradisi Sunda, air sering diidentikkan dengan perempuan, sebagai lambang kesuburan, kemakmuran, dan kehidupan,” paparnya. Ia juga mengutip makna air dari kosmologi Hindu, yakni Tirta Anumerta, yang berarti air anti kematian. “Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air, kita kehilangan nyawa, dan maknanya jauh melampaui nilai materi,” tambahnya.

Romo Tarno juga mengungkapkan bahwa masyarakat Sunda sejak masa Kerajaan Tarumanegara sudah memahami pentingnya konservasi air. “Pada abad ke-4, raja-raja Tarumanegara sudah memanfaatkan air sebagai sumber kehidupan masyarakat melalui pembangunan kanal dan irigasi,” tuturnya. Selain itu, ia menyoroti pentingnya menjaga filosofi Tri Tangtu dalam tata kelola lingkungan, yang membagi kawasan gunung menjadi tiga bagian: larangan untuk konservasi, tutupan sebagai wilayah penyangga, dan garapan untuk aktivitas manusia. Ia mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan adalah akibat dari hilangnya kesadaran manusia terhadap makna air sebagai bagian dari kehidupan.

Melalui pengalamannya di lapangan, Abah Njum menceritakan hasil penelusurannya di aliran Sungai Cipulus, tempat ia menemukan berbagai masalah pencemaran, seperti limbah peternakan, sumur bor ilegal, dan sedimentasi. Ia memaparkan bahwa pencemaran ini merusak kualitas air dan ekosistem di sekitarnya. “Di beberapa titik, kami menemukan air yang tidak layak konsumsi karena tingginya kandungan polusi dari limbah domestik,” jelasnya. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa tingkat polusi pada air yang telah terkontaminasi limbah mencapai 216 ppm, jauh di atas ambang batas aman.

Menutup sesi pemaparan, Abah Njum dan Romo Tarno mengajak audiens untuk merefleksikan kembali peran manusia dalam menjaga ekosistem air. “Jika kita salah jalan, kembalilah ke tempat awal kita memulai. Menghargai air berarti menghargai kehidupan,” pesan Romo Tarno. Senada dengannya, Abah Njum menegaskan, “Dengan menanam satu pohon, kita tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga masa depan anak cucu kita.” (NAT-Humas UNPAR)

Berita Terkini

Masa Depan Indonesia-AS

Masa Depan Indonesia-AS

UNPAR.AC.ID, Bandung - Berakhirnya proses Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024 memberikan hasil sementara Pasangan Donald Trump-James Vance mengungguli pasangan Kamala Harris-Tim Walz, walaupun hasil resmi akan diumumkan oleh Kongres Amerika Serikat pada...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

X