Kreativitas Pembelajaran Capai Kemandirian Diri

Diskusi dan Sharing Pembelajaran yang Inspiratif dan Inovatif merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Pembelajaran Universitas Katolik Parahyangan (PIP Unpar). Setiap diskusi mengusung tema yang menarik dan aktual terhadap fenomena pembelajaran di Unpar, serta diharapkan mampu memberi inspirasi bagi tenaga pengajar untuk meningkatkan kualitas perkuliahan di masing-masing bidang ilmunya.

Rabu (18/4) lalu, Rama Fabianus Sebastian H., Pr., Drs., SSL., dosen di Fakultas Filsafat Unpar menjadi narasumber diskusi PIP bertema “Creative and Aesthetic.” Secara umum, tema ini menyoroti peran penting kreativitas dan estetika khususnya dalam proses perkuliahan dalam perguruan tinggi. Kegiatan dihadiri oleh Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D serta para tenaga pengajar dari berbagai program studi.

Dalam sambutannya, Kepala PIP Drs. Agus Sukmana M.Sc. menyampaikan bahwa tema diskusi merefleksikan kondisi masa kini, yang mana keberhasilan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh kreativitas yang dimiliki. Seperti yang ia katakan, “Sekarang jamannya berpikir kritis, kreatif.” Diharapkan melalui kegiatan diskusi yang diselenggarakan PIP, dosen tidak hanya memperluas wawasannya, namun juga mampu menumbuhkan pemikiran kritis dan bertanggung jawab dalam diri mahasiswa. “Setidaknya kalaupun kritis, juga memberikan solusi. Jangan menambah masalah, tapi menyelesaikan masalah,” jelasnya.

Dalam diskusi ini, Rama Fabi berargumen bahwa kreativitas, secara saintis juga estetis, saling melengkapi dan saling membutuhkan. Perkembangan dunia sains, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari kreativitas, serupa teknologi yang canggih terinspirasi oleh karya fiksi ilmiah. Karya kreasi juga menyebabkan hasil teknologi untuk mencapai nilai-nilai estetika tersendiri sehingga estetika, sains, dan proses kreasi, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. “Seniman butuh kreasi dan identitas. Saintis juga butuh kreasi dan identitas,” ungkapnya.

Proses kreasi dalam perguruan tinggi, khususnya sebagai suatu agen perubahan, memungkinkan tumbuhnya insan muda yang kritis dan mandiri. Hal ini penting khususnya dalam menghadapi era disruptif yang saat ini terjadi. Ia menegaskan, “Kalau kita kreatif, kita bisa survive. Kalau kita kreatif, kondisi seperti apapun kita bisa menandinginya.” Lebih lanjut, kreativitas mampu ditumbuhkan dalam diri seseorang melalui berbagai teknik, seperti berpikir lateral dan pengalaman kontras.

Seusai pemaparan, peserta memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan diskusi dalam sesi tanya jawab, yang banyak diwarnai oleh refleksi dari pengalaman-pengalaman para tenaga pengajar dalam kegiatan pembelajaran di Unpar.

Berita Terkini

Prodi Sarjana Matematika UNPAR Raih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA

Prodi Sarjana Matematika UNPAR Raih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA

UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Studi Sarjana Matematika Universitas Katolik Parahyangan berhasil memperoleh status akreditasi “Unggul” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA). Keputusan yang berlaku sejak 5 Juni 2024 hingga 4 Juni 2023 itu...

UNPAR Teken MoU Bersama Pemkab Penajam Paser Utara

UNPAR Teken MoU Bersama Pemkab Penajam Paser Utara

UNPAR.AC.ID,Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bersama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Senin (9/6/2025), di Ruang Rapat Gedung Rektorat UNPAR. ...

UNPAR Buka Jalur Rapor Gelombang 5 untuk Mahasiswa Baru 2025

UNPAR Buka Jalur Rapor Gelombang 5 untuk Mahasiswa Baru 2025

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali membuka Jalur Rapor Gelombang 5 hingga 6 Juli 2025, yang dirancang khusus untuk menghargai prestasi akademik selama menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Apr 25, 2018

X