Konsolidasi Kerja Sama Asia Eropa, Diskusi Interaktif ASEM Day 2023 Digelar di UNPAR

UNPAR.AC.ID, Bandung – Ketegangan politik antara Rusia Ukraina yang didukung oleh negara-negara Barat dan aliansinya memiliki dampak yang besar khususnya bagi forum di tingkat Kepala Negara bernama ASEM (Asia-Europe Meeting) yang menjembatani kerja sama kawasan Asia dan Eropa. Selain deliberasi level pemerintah yang berhenti, preferensi negara-negara European Union (EU) untuk bermitra dengan ASEAN yang dipandang memiliki sentralitas di kawasan Indo-Pasifik, dibandingkan bermitra dengan kawasan Asia secara keseluruhan juga menjadi tantangan besar bagi ASEM. 

Dalam konteks tersebut, Indonesia berpendapat bahwa salah satu jalan yang saat ini paling memungkinkan untuk ditempuh dalam mencairkan ketegangan yang ada adalah menggunakan kerangka People-to-People contact. Kerangka tersebut digunakan sebagai wahana untuk menggerakkan kembali kerja sama antar kedua kawasan yang tengah mengalami stagnasi di jalur Governments-to-Governments

Merespons hal tersebut, diskusi interaktif dalam rangka ASEM Day 2023 diselenggarakan secara hybrid di Ruang Audio Visual Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Parahyangan pada Rabu (8/3/2023). Diskusi bertajuk “The Future of Asia and Europe from Asia’s Perspective” diselenggarakan oleh Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa (Dit. KSIA Amerop) Kementerian Luar Negeri RI yang bekerja sama dengan Asia Europe Foundation (ASEF) serta Parahyangan Center for International Studies (PACIS). Diskusi ini akan menjadi reminder sekaligus call for action untuk terus memanfaatkan ASEM, sebagai satu-satunya forum tingkat kepala negara guna menjembatani dan memajukan kerja sama Kawasan Asia dan Eropa.

Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan ASEM baik nasional maupun global, antara lain Nidya Kartikasari (Direktur KSIA Amerop) selaku focal point, Duta Besar Toru Morikawa (Direktur Eksekutif ASEF), Lurong Chen dari Economic Research Institute for ASEAN (ERIA), Teuku Rezasyah, Ph.D dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan  Yulius Purwadi Hermawan, Ph.D dari Jurusan Hubungan Internasional UNPAR.

Melalui ASEF, Toru Morikawa beserta dengan timnya memiliki misi untuk menyatukan masyarakat Asia dan Eropa melalui pertukaran intelektual, budaya, dan bahkan people to people exchange. Hanya saja, seringkali orang Eropa tidak memiliki pengetahuan tentang ‘the New Asia’ dan begitu juga sebaliknya. 

“Misi ASEF untuk menyatukan masyarakat Asia dan Eropa melalui pertukaran intelektual, budaya, dan people to people exchange,” tuturnya. 

ASEF sendiri hingga kini telah memiliki lebih dari 700 project lintas bidang seperti budaya, pendidikan, pemerintahan, ekonomi, pembangunan, dan lain-lain. Meskipun pandemi telah membuat mereka merasa terisolasi karena pembatasan, mereka tetap berhasil menghubungkan masyarakat Asia dan Eropa secara online. Peserta webinar 2020 memberi dirinya harapan untuk masa depan.

Di sisi lain, Teuku Rezasyah menemukan bahwa perang antara Rusia dengan Ukraina telah menyebabkan berbagai tantangan geopolitik sebagai berikut:

  • Perang Rusia-Ukraina telah menunjukkan berkurangnya kekuatan AS untuk mempertahankan kepemimpinan global melalui NATO, EU, dan jaringan aliansi pertahanan global. Dalam prosesnya, Rusia memegang kendali penuh atas perang. 
  • Perang berjalan seiring dengan persaingan AS-China dengan pertumbuhan China yang tidak terganggu dan berbagai proyek infrastruktur global telah berhasil mempertanyakan ide-ide Barat tentang demokrasi, supremasi hukum, dan kerjasama multilateral. 
  • PBB tidak lagi dalam kapasitasnya untuk membantu menghasilkan dunia yang lebih damai. Maka dari itu, UNSC perlu direstrukturisasi dan membuat kriteria negara yang baru. 
  • Ketergantungan ekonomi memiliki kesempatan untuk mengurangi ketegangan perang yang sedang berlangsung meskipun perang terus berlanjut. Bagi Indonesia, situasi memungkinkan presiden untuk berhadapan langsung dengan pihak yang bersengketa, bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan memulai kembali distribusi pangan global. 
  • Negara yang memiliki wilayah sengketa mungkin harus menghadapi konfrontasi langsung di masa depan dan menyaksikan masuknya pengungsi dalam jumlah besar ke negara-negara tetangga. 

Sementara itu, Yulius Purwadi Hermawan menyatakan bahwa ASEM sangat penting untuk EU. Beberapa manfaat ASEM khususnya untuk EU ialah:

  1. Tempat untuk berbagi norma, pengaruhnya, dan memperluas pasarnya.
  2. Sebagai sarana untuk mencapai kepentingan yang lebih besar di Asia melalui platform kerjasama lainnya seperti aliansi. 
  3. Sebagai sarana untuk memperkuat organisasi multilateral lainnya seperti PBB, WTO, dan juga perjanjian seperti Paris Agreement, 2030 Agenda on SDGs, dan trade regime. 
  4. Untuk memastikan Asia mematuhi komitmennya di forum multilateral. 

Maka dari itu, Yulius memberikan beberapa rekomendasi terkait kerja sama Eropa dan Asia, antara lain:

  • Mengoptimalkan peran ASEM sebagai forum.
  • Memperkuat dialog produktif yang membicarakan topik kepentingan tertentu yang mendesak dan penting. 
  • Friends of ASEM.
  • Perbanyak diseminasi, publikasi, dan eksposisi.
  • Meningkatkan peran ASEM sebagai puncak

Sekedar informasi, ASEM merupakan satu-satunya forum di tingkat Kepala Negara yang menjembatani kerja sama kawasan Asia dan Eropa. Negara mitra ASEM terdiri dari dua kaukus. Dari kaukus Asia beranggotakan 21 negara Asia dan Sekretariat ASEAN, sementara dari kaukus Eropa terdiri 28 negara anggota European Union (EU), Norwegia, Swiss dan UE. Secara keseluruhan, ASEM mewakili 55% perdagangan global, 60% pendapatan domestik bruto, dan 60% populasi seluruh dunia. (KTH-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

Ilumni FH UNPAR Terima Penghargaan dari Hukumonline

Ilumni FH UNPAR Terima Penghargaan dari Hukumonline

UNPAR.AC.ID, Bandung – Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Ilumni FH UNPAR) menerima penghargaan dari Hukumonline dalam gelaran Hukumonline Legal Clinic Awards 2023. Ilumni FH UNPAR menerima penghargaan sebagai mitra klinik terbaik untuk...

Bersama Parahyangan Orchestra Merenungi Hubungan Antarmanusia

Bersama Parahyangan Orchestra Merenungi Hubungan Antarmanusia

UNPAR.AC.ID, Bandung - Tanpa kita sadari, di abad 21 ini tiba-tiba kita seolah terhubung dengan manusia di segala penjuru dunia. Dari hari ke hari ada banyak perjumpaan atau pun persilangan; maya atau pun nyata. Kehidupan menjadi hiruk-pikuk dan mengasyikkan; kita...

Dorong Keberlanjutan Ketahanan Pangan Indonesia Melalui Urban Farming

Dorong Keberlanjutan Ketahanan Pangan Indonesia Melalui Urban Farming

UNPAR.AC.ID, Bandung – Dalam acara bertajuk “Agro-Techno-Preneur” yang diadakan di Ruang Audiovisual FISIP UNPAR pada Senin (27/11/2023), para pembicara membawa pandangan baru dan solusi inovatif mengenai masa depan ketahanan pangan dan teknologi pertanian di...

Kontak Media

Divisi Humas & Protokoler

Kantor Pemasaran dan Admisi, Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Mar 9, 2023

X