UNPAR.AC.ID, Bandung – Rangkaian acara 4 hari kompetisi paduan suara Bandung Choral Festival (BCF) 2022 yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berakhir pada Kamis (31/3/2022) malam. Kompetisi dengan tema “Sing Against Drugs” yang turut menggandeng Bandung Choral Society (BCS) itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-20 BNN RI.
Sebagaimana diketahui, Sebanyak 50 tim paduan suara ikut berkompetisi di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR. Untuk memperebutkan piala BNN RI yang berlangsung dari tanggal 28-31 Maret 2022 dan hadiah uang dengan total mencapai Rp 150 juta.
Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D., berharap, lewat forum festival tersebut masyarakat, negara, serta anak-anak muda dalam kampus dapat mewujudkan kampus bersinar (bersih dari narkoba).
“Terbangun optimisme kita bersama untuk menjadikan bangsa kita bersama, bangsa yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, luhur, dan jaya,” tutur Rektor.
Lewat kampanye “Sing Against Drugs”, lanjut Rektor, melalui kolaborasi bersama yang tak hanya dilakukan oleh pemerintah namun melibatkan pendidikan tinggi, bisa menjadi kekuatan melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Kompetisi paduan suara yang diprakarsai BNN ini dinilai sebagai sebuah pendekatan yang cerdas.
Di sisi lain, Kepala BNN RI Komjen. Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa kegiatan ini tak sekadar kompetisi. Melalui Bandung Choral Festival, diharapkan lahir duta-duta anti narkoba yang membawa gerakan perubahan bagi Indonesia.
“Bersama-sama kita sing against drug, bersama-sama kita kumandangkan war on drug. Dari spirit yang ada, yang dilihat, dan dari spirit yang disuarakan dengan luar biasa empat hari ini berkumandang, bagaimana kita merasakan bahwa narkoba adalah musuh negara,”
Dia mengatakan, bernyanyi merupakan salah satu jalan untuk soft power approach dan smart power approach anti narkotika, pesan-pesan kebangsaan, kewiraan, dan cinta bangsa.
“Paling penting, saudara-saudara menyampaikan pesan damai. Dengan bernyanyi Anda membangkitkan rasa damai. Kalau kita merasa damai, maka kita tidak akan menggunakan zat-zat adiktif, kita tidak akan menggunakan hal-hal lain yang mendorong niat kita untuk menggunakan narkotika,” tutur Petrus.
Dia juga mengatakan, prevalensi penyalahgunaan narkoba untuk mahasiswa termasuk sangat tinggi. Untuk Indonesia sendiri dari 2019 memiliki prevalensi 1,80% menjadi 1,96%.
“Dengan bernyanyi kita sudah mengubah pola kita. Dengan bernyanyi maka pesan Anda sebagai duta anti narkotika. Bukan hanya dari BNN, tetapi anda bersuara ke Indonesia,” katanya.
Adapun pada malam penutupan tersebut terdapat lima tim yang melaju ke babak Grand Prix dari beberapa kategori yaitu; BNN Kota Jakarta Utara (Jiep Simpfoni), Sam Ratulangi University Choir, Flobamora BNN NTT, Medan Community Mixed Choir BNNP Sumut, dan PSM Swara Wadhana Universitas Negeri Yogyakarta yang keluar sebagai juara. (RBF-Humkoler UNPAR)