Kemerdekaan menjadi hadiah paling indah bagi bangsa Indonesia. Tidak salah bila setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat merayakan kemerdekaan dengan penuh kemeriahan. Berbagai kegiatan, mulai dari upacara bendera mengenang detik-detik proklamasi, hingga perlombaan khas dan pesta rakyat, mewarnai peringatan hari bersejarah ini. Kemeriahan terasa pula hingga ke kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).
Serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) Unpar merayakan Hari Kemerdekaan dalam kegiatan bertajuk “Festival Merah Putih”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (17/8) dari siang hingga malam hari ini terbuka bagi mahasiswa Unpar serta masyarakat umum, khususnya warga yang tinggal di kawasan Ciumbuleuit.
Berbagai lomba khas, seperti balap kelereng, makan kerupuk, balap karung dan menangkap belut menarik perhatian mahasiswa dan warga, baik sebagai penonton, maupun turut serta dalam permainan tersebut. Tidak hanya remaja, anak-anak juga orang dewasa antusias mengikuti berbagai lomba dengan penuh keceriaan. Kemeriahan ini menarik perhatian para mahasiswa internasional yang sedang menjalani masa studi di Unpar. Beberapa orang mahasiswa internasional dari program ACICIS maupun yang sedang menjalani pertukaran pelajar dari Jerman, bahkan semangat mengikatkan pita merah putih sebagai ikat kepala.
Kepada Tim Publikasi Unpar, Aldi mahasiswa baru Program Studi Ilmu Hubungan Internasional mengungkapkan kesannya dalam perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-72.
“Kita harus sayang sama Indonesia. (Berbicara tentang) nasionalisme itu sebenernya luas. Kita bisa cinta sama negara kita. Kita (juga) harus bangga sama produk lokal kita. Boleh suka sama (produk) hollywood, Korea, tapi tetep harus cinta Indonesia”, katanya antusias.
Ditemui pada kesempatan yang sama, salah satu mahasiswa ACICIS Unpar yang kini tengah mengikuti semester-based program mengungkapkan kesannya dalam perayaan peringatan kemerdekaan tersebut.
“I think that, I just am so glad that I came down to see this (the celebration of Indonesian Independence Day). Because this is very different to what we see in Australia. But all the excitement, the passion is something that makes me feel like ‘Yes, this is how it should be’. This is how we all should go”, ungkap Rahila Haidary mahasiswi asal Western Australia University.
Rahila yang akrab disapa Hila mengatakan bahwa ia sangat senang berada di Indonesia. Perayaan ini, menurutnya sangat hebat dan penuh makna.
“I’m just so glad to see it. And it’s amazing”, tambahnya semangat.
Festival Merah Putih diisi pula oleh berbagai penjual makanan tradisional yang sehari-hari berjualan di sekitar kampus Unpar, baik di Ciumbuleuit maupun di wilayah Bukit Jarian. Pemandanga ini menarik minat mahasiswa-mahasiswa baru, banyak di antara mereka yang antusias dan pertama kalinya mencoba jajanan lokal tersebut. Tidak hanya itu, panitia juga mengadakan garage sale serta sembako murah, sebagai bentuk kontribusi bagi warga masyarakat.
Meskipun matahari siang terasa menyengat, antusiasme mahasiswa dan masyarakat dalam kegiatan ini tetap tinggi. Kemeriahan acara berlangsung hingga malam hari. Kegiatan yang ditutup oleh penampilan menarik dari mahasiswa, semakin mempererat hubungan antara masyarakat lokal dan mahasiswa Unpar.