Untuk pertama kali tim mahasiswa UNPAR (terdiri dari I Made Susanti dan Dimas Prasetyo dengan Coach / pembimbing Dr. Hary Elias) mengikuti pertandingan The World Human Rights Moot Court Competition dan berhasil menjadi salah satu dari 3 tim terbaik untuk wilayah Asia (bersama dengan the Ateneo De Manila University, Filipina, dan the National Law Institute, University of Bhopal, India). Oleh karenanya mereka diundang untuk Oral Round (tahap Semi Final dan Final) di Afrika Selatan. Pada tahap oral Round, Tim FH-UNPAR berhasil dinobatkan menjadi yang terbaik di Asian Region (mendapat nilai tertinggi dari 2 tim lain; dari Filipina dan India). Semuanya ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan doa dari semua pihak, dan kerja keras tim dan coachnya. CONGRATULATION BAGI SUSAN DAN DIMAS, dan the coach Dr. Hary Elias. VINI, VIDI, VICI …..
The World Human Rights Moot Court Competition adalah salah satu pertandingan simulasi peradilan internasional yang diselenggarakan oleh the University of Pretoria, Afrika Selatan yang bekerjasama dengan the Office of the United Nations High Commisioner for Human Rights. Kompetisi ini diselenggarakan setiap tahun (dari tahun 2009). Kompetisi ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi diseluruh dunia dengan membagi menjadi 5 region; yaitu: African Region, Asian Region, Eastern European Region, Western European and others region ( termasuk Amerika Serikat dan Kanada), dan Latin American and the Caribbean Region. Sistem peradilan internasional adalah simulasi dari sistem the International Court of Justice (Mahkamah Internasional), The International Criminal Court (Peradilan Pidana Internasional), atau beberapa sistem peradilan internasional lain. Pertandingan di Pretoria ini menggunakan sistem The International Criminal Court; ada pihak Penuntut/ Prosecutor dan Pembela/ Defense Lawyer.
Mekanismenya adalah :
Tahap pertama: adalah written round; semua perguruan tinggi mengirimkan argumentasi mereka (baik sebagai Prosecutor maupun Defense Lawyer) atas case yang disiapkan oleh Panitia. Penilaian dilakukan oleh Judges bertaraf internasional yang diorganisasi oleh Panitia. Pada tahap ini akan dipilih 3 (tiga) perguruan tinggi yang mendapat nilai terbaik di setiap wilayahdan mereka diundang untuk mengikuti tahap kedua (Semi Final danFinal) di Pretoria, Afrika Selatan.
Tahap kedua : oral round; pertandingan Semi Final dan Final (oral), setiap tim akan bertanding 2 ronde untuk mendapatkan nilai terbaik dan menjadi finalist. Semua tahap ini dilakukan dengan menggunakan Bahasa Inggris atau Perancis. Lebih lanjut silahkan melihat :
Lebih lanjut silahkan melihat :