UNPAR.AC.ID, Bandung – Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Ilumni FH UNPAR) memberikan asuransi bagi para dosen dan karyawan yang berjumlah hingga 70 orang. Program ini secara resmi diluncurkan tepat saat peringatan 65 tahun berdirinya FH UNPAR yang bertajuk Studium Generale “Testimonium Meum: Sebuah Perjalanan Akademik” pada Jumat (15/9/2023) lalu.
Sebagaimana dikutip dari laman Hukumonline, Senin (25/9/2023), program asuransi bernama Bakti Alumni FH UNPAR ini bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Asuransi ini sendiri memiliki manfaat kematian, kecelakaan kerja, dan dua anak mendapatkan beasiswa.
Dr. Samuel Hutabarat, S.H., M.Hum. selaku Ketua Ilumni FH UNPAR berterima kasih atas dukungan serta kado kecil yang telah diberikan oleh para alumni. Dirinya pun yakin bahwa kunci utama terbaik ada di alumni. Ia pun berkata bahwa jika alumni dan karyanya diakui, maka Fakultas Hukumnya pun diakui dan dihargai oleh masyarakat.
“Jadi tanggung jawab kita bersama sesama alumni Fakultas Hukum UNPAR untuk menjaga nama baik, menegakkan bendera Fakultas Hukum UNPAR setinggi-tingginya dimanapun kita berada dalam karya bidang apapun juga,” tutur dirinya, dilansir dari Youtube FH UNPAR Official.
Samuel pun menyoroti peran penting yang telah dimainkan oleh FH UNPAR dalam perkembangan pendidikan hukum di Indonesia.
“Meskipun, jika dilihat dari perspektif usia manusia, 65 tahun mungkin adalah usia yang matang, namun dalam konteks pendidikan, ini masih bisa dianggap sebagai masa remaja,” tegasnya.
Prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh FH UNPAR juga tidak luput dari sorotan. Ia mengungkapkan, hasil survei-survei terkini dengan jelas menunjukkan bahwa FH UNPAR menduduki posisi Unggul sebagai Fakultas Hukum swasta terkemuka di Indonesia, sebuah prestasi yang tidak dapat diragukan lagi dan telah diakui secara luas oleh masyarakat.
Sebagaimana diketahui, FH UNPAR kembali menduduki posisi pertama dalam kategori Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pencetak partner kantor hukum di Wilayah Tengah. Hal ini terungkap berdasarkan data dari laporan Top Indonesian Law Schools 2023 yang diterbitkan oleh Hukumonline.
Selain itu, Samuel juga mencatat dengan bangga jumlah peminat yang memilih FH UNPAR sebagai destinasi pendidikan mereka dalam tiga tahun terakhir.
Meskipun demikian, Samuel juga menekankan adanya tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal jumlah Guru Besar yang terbatas.
“Saat ini, kita hanya memiliki tiga Guru Besar. Ini menjadi sebuah tantangan bagi kita, dan kita perlu bersama-sama berupaya agar dalam dua tahun mendatang, kita dapat menghadirkan guru besar baru di FH UNPAR,” ujarnya.
Samuel juga tidak lupa untuk menggarisbawahi pentingnya kompetisi global dalam dunia pendidikan.
“Tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana agar FH UNPAR dapat bersaing dengan Fakultas Hukum dari negara-negara lain. Ini adalah langkah penting yang harus kita ambil untuk memastikan bahwa kita tetap menjadi pemain utama dalam pendidikan hukum,” katanya. (NAT/KTH-Humkoler UNPAR)