UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Senin (13/6/2022). Penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan secara daring itu menyepakati penguatan Tridarma Perguruan Tinggi, di antaranya kolaborasi antar mahasiswa dalam Paduan Suara Mahasiswa (PSM).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D dan Rektor UMN Dr. Ninok Leksono, M.A. Turut hadir dari UNPAR menyaksikan MoU tersebut di antaranya Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) Sylvia Yazid, Ph.D; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL.; Dekan Fakultas Hukum UNPAR Dr. iur Liona Nanang Supriatna, S.H., M.Hum.; Dekan Fakultas Teknik UNPAR Doddi Yudianto Ph.D.; serta Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains (FTIS) Dr. rer.nat. Cecilia Esti Nugraheni, S.T., M.T.
Rektor UNPAR Mangadar Situmorang mengatakan, MoU ini menjadi titik awal untuk melakukan sinergi yang lebih jauh lagi. Menurut Rektor, ada banyak alasan yang membuat UNPAR dan UMN bisa bekerja sama lebih luas dan mendalam. Inisiatif kolaborasi seringkali membutuhkan kondisi tertentu untuk bisa mewujudkannya.
“Sudah pasti UNPAR sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Keinginan itu didasarkan pada kesadaran bahwa UNPAR harus terus berkembang, ada potensi-potensi internal UNPAR yang ingin dikembangkan. Ada harapan-harapan yang ingin diwujudkan dan harus disadari sepenuhnya UNPAR terus berkembang hanya bisa dilakukan lewat kerja sama dengan berbagai pihak,” tutur Rektor.
Lebih lanjut, UNPAR juga mencanangkan transformasi berkelanjutan yang diperkuat oleh kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Justifikasi untuk menjalin kerja sama yang produktif dan progresif pun menjadi tujuan bersama didorong dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Sekali lagi kami menyambut baik untuk kolaborasi antara UNPAR dan UMN karena ada banyak pembenaran dan cita-cita yang ingin kita wujudkan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMN Dr. Ninok Leksono, M.A., menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terjalin bersama UNPAR. Bidang ilmu Arsitektur dan Teknik Sipil menjadi salah satu komponen yang ingin dipelajari pihaknya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
“UNPAR telah melahirkan berbagai reputasi, mau belajar Arsitektur dan Teknik Sipil mengacunya ke UNPAR. Tentu Arsitektur (UNPAR) sudah lebih maju, tapi mungkin kalau sekali waktu ada rekan dari Arsitektur UNPAR berkunjung ke UMN bisa kami perkenalkan juga mengenai green architecture, dimana bangunan UMN itu didesain sedemikian rupa,” ujarnya.
“Begitu pula PSM UNPAR, UMN punya paduan suara, tapi belum bisa dibandingkan dengan prestasi PSM UNPAR. Semoga ada join paduan suara di Auditorium UNPAR. Kami mengidamkan sekali kerja sama ini yang sudah terlihat dari sudut seni budaya,” lanjutnya.
Kerja sama ini pun dinilai tak sekadar formalitas antara dua institusi pendidikan tinggi. Lebih dari itu, kolaborasi ini hakikatnya sebuah persahabatan. Ibaratnya, UMN memiliki kawan seperjalanan ketika saat ini Perguruan Tinggi mengalami disrupsi.
“Penandatanganan MoU jangan berhenti sampai hanya di kertas. Mari kita isi dengan berbagai program yang walaupun kecil, tapi segera terlihat hasilnya,” ucapnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)
