UNPAR.AC.ID, Bandung – Teknik urban farming di era kini semakin diminati oleh khalayak luas, khususnya masyarakat perkotaan. Salah satu teknik urban farming yang layak dicoba yaitu menanam microgreens. Dalam kegiatan bertajuk “Microgreens Workshop + Cooking Demo”, yang berlangsung secara onsite di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), peserta diajak untuk melihat peluang bisnis dari budidaya sayuran di lahan terbatas.
Menggandeng Co-Founder dan Chief Marketing & Education Blessing Farm Bandung Odelia Vina, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UNPAR menginisiasi kegiatan tersebut, pada Selasa (26/7/2022). Dalam giat yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga masyarakat umum itu, Odelia memaparkan siklus tanaman hingga peluang ekonomi yang layak dicoba karena budidaya microgreens potensinya menjanjikan.
Odelia menuturkan, microgreens merupakan tanaman muda yang memiliki durasi panen yang cepat dapat dijadikan sebagai ide peluang usaha yang menjanjikan. Misalnya saja, siklus tanam yang sangat cepat, yakni dimulai dari biji, germinasi (3-4 hari), kecambah (5-7 hari), dan microgreens (1-2 minggu).
“Microgreens ini cepat panennya hanya 14 hari. Dapat ditanam di rumah, kita bisa menggunakan banyak sekali wadah bekas, tidak butuh lahan luas dan bernilai ekonomi tinggi,” tuturnya.
Alumni Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNPAR 2014 itu mengatakan, microgreens lebih hemat serta ramah lingkungan, dapat dilakukan sembari mengisi waktu luang, dan tentunya suatu peluang bisnis yang menjanjikan.
“Microgreens ini sangat menjanjikan karena yang bergelut di industri ini belum banyak,” ujarnya.
Odelia pun memaparkan beberapa kelebihan dari budidaya microgreens di antaranya:
- Nutrisi yang lengkap
- Mudah dicerna
- Tingkat tinggi fitonutrien, antioxidant, vitamin, dan mineral
- Banyak enzim yang memudahkan sistem pencernaan
- Panen tergolong cepat
- Perawatan yang mudah
- Dapat ditanam di rumah
- Tidak butuh lahan luas
- Bernilai ekonomi tinggi
“Microgreens ini nutrisinya lengkap, jadi kecambah-kecambah atau bibit sprouts ini mengandung banyak gizi karena dia banyak sekali nutrisinya ketika mau tumbuh. Di usia keemasannya inilah semua vitamin, antioksidan, mineralnya banyak banget di microgreens,” tutur Odelia.
Lebih lanjut, dia mengatakan media tanam yang digunakan dalam microgreens sendiri terbagi menjadi dua yaitu media standar tanah dan media alternatif. Media standar terdiri dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 3 : 1. Media alternatif sendiri memiliki 5 jenis yaitu sekam bakar, sekam mentah, cocopeat, serbuk kayu, dan rockwool.
“Kalau kita mau bikin microgreens tanah/media yang kita pakai itu harus gembur,” ucapnya.
Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk microgreens yaitu tray plastik, benih, media tanam, sarung tangan plastik/sekop, baskom baki plastik, spray, dan air.
Odelia pun menjelaskan cara pembuatan media tanam yaitu :
- Siapkan tanah (dari top soil/tob), pupuk kompos, arang sekam, baskom, sendok/sekop/dapat menggunakan tanah, dan air.
- Campur kompos, tanah, arang sekam semua perbandingan 1:1:1 dan masukkan dalam baskom.
- Basahi media tanam dengan air dan media tanam siap digunakan.
- Pastikan media tanam gembur dan lembab.
Di sisi lain, Odelia juga memberikan beberapa tips untuk merawat tanaman microgreens di antaranya :
- Simpan tanaman di tempat yang memiliki cahaya moderat, jika indoor bisa di dekat jendela. Jika outdoor bisa di tempat yang memiliki naungan (tidak terkena matahari langsung).
- Untuk kit self watering system, cek suplai air secara rutin setiap hari 1-2 kali sehari.
- Setelah 14 hari, microgreens sudah dapat dipanen. Potong bagian batangnya menggunakan gunting,
- Microgreens yang telah dipanen dapat langsung diolah dan disimpan dalam kulkas serta dapat bertahan kurang lebih 3-4 hari dalam wadah tertutup.
“Kita juga tidak butuh teknik yang expert, tapi kita bisa mempraktikkan microgreens ini sebagai pemula,” kata Odelia.
Selain mengikuti praktik budidaya microgreens, peserta juga diajak untuk melihat dan mencicipi hasil panen budidaya microgreens dalam demo masak dengan membuat menu salad sayur. (JES-Humkoler UNPAR)