IN2FOOD: Wujud Kepedulian Kampus Terhadap Masalah Limbah Makanan

Oleh: Wahyu Dianing Ratri dan Vrameswari Omega Wati

UNPAR.AC.ID, Bandung – Fakta bahwa Indonesia termasuk negara yang merupakan penyumbang sampah makanan terbesar membuat beberapa kampus di Indonesia dan Eropa resah. Setidaknya 13 juta ton sampah makanan yang dikumpulkan dari restoran dan rumah tangga tiap tahunnya sebenarnya bisa dipakai untuk memberi makan 28 juta orang yang membutuhkan. 

Berangkat dari masalah ini, diadakan International Interdisciplinary Summer School (IISS) di Bali 14-27 Agustus 2022 lalu yang dibuka oleh Rektor Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Mangadar Situmorang, Ph.D dan ditutup dengan kegiatan International Student Conference (ISC). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian proyek IN2FOOD yang didanai oleh Erasmus+ dari Uni Eropa.

Tema yang diangkat untuk kegiatan Summer School sendiri adalah “Food Waste To Finish’ (fWTF) di mana bertujuan untuk memberikan pengalaman yang menginspirasi, inovatif, dan membuat perubahan untuk mahasiswa peserta program ini. Kegiatan ini juga melibatkan keahlian dari masing-masing universitas mitra untuk berbagi pengalaman mereka mengenai cara mengelola food waste

Dalam kegiatan IISS ini, 50 mahasiswa Indonesia dan Eropa berkolaborasi dalam banyak hal, di antaranya yaitu upaya membuat sebuah terobosan dalam mengurangi food waste yang ada di Indonesia dengan melihat kondisi yang terjadi di lingkungan mereka saat ini.

Salah satu topik di hari pertama yang disampaikan Joost de Vos & Anna de Visser-Amundson dari Hotelschool The Hague dengan topik “Trend and Bend”. Dalam sesi ini disampaikan bahwa makanan sisa adalah makanan yang hilang selama proses produksi dan rantai pasokan, makanan yang awalnya dimaksudkan untuk konsumsi manusia yang akhirnya dapat digunakan kembali. Pada umumnya, food waste terbanyak dihasilkan dari bahan makanan yang hilang atau rusak yang terjadi selama tingkat ritel dan konsumsi. “Food waste is failure of imagination, kita tidak menyangkal ada sampah makanan tapi kita bisa lebih kreatif sisa makanan yang ada di sekitar kita,” ujar Joost.

Peserta pun antusias dalam mengikuti sesi fWTF–System Oriented Design Thinking: Problem Analysis yang disampaikan oleh Ben Robaeyst dan Jamil Joundi dari Ghent University. Dalam sesi ini peserta diajak untuk menggali lebih dalam akar masalah penyebab food waste di 5 tempat yaitu hotel, rumah tangga, pasar tradisional, restoran/pedagang kaki lima dan pesta/resepsi.

“Kita di sini untuk mencari solusi, tapi yang utama adalah kita mengalami proses selama 2 minggu, dan yang terpenting adalah proses untuk anak-anak bisa berdiskusi serta berinteraksi,” ucapnya.

Sedangkan pembicara lainnya dari Eropa yaitu Ulla-Maija Sutinen dan Malla Mattila dari Tampere University fasilitator untuk sesi fWTF Getting Wicked. Pada sesi ini, peserta diminta untuk menuliskan pendapat mereka sendiri tentang bagaimana atau mengapa food waste menjadi masalah yang buruk. Peserta diharapkan dapat menjelaskan contoh atau food waste berdasarkan apa yang mereka temukan selama ini dari pengalaman yang telah mereka rasakan atau yang sering mereka temui sehari-hari. 

Food waste ini masalah yang kompleks dab bukan masalah kecil, jadi para mahasiswa harus bisa membuka pikiran mereka lebih luas lagi, Tidak hanya hanya berakhir sisa makanan ini menjadi sebuah sampah tapi bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih berharga,” tutur Ulla–Maija Sutinen.

Dalam rangkaian kegiatan ini kami juga mengundang beberapa pemateri sekaligus organisasi yang sangat peduli dengan adanya permasalahan food waste yang terjadi saat ini, di antaranya yaitu Eva Bachtiar founder Garda Pangan dan Nonie Kaban dari Rikolto Indonesia.

Selain mengikuti kegiatan dalam kelas, peserta juga diajak untuk merasakan pengalaman mereka berbaur dengan masyarakat lokal yang ada di Bali. Berkolaborasi dengan Scholar of Sustenance (SOS) – sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada upaya penyelamatan makanan – para peserta diajak untuk merasakan kegembiraan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ke-77 dengan anak-anak yang ada di panti asuhan, antara lain Semara Putra, LKSA Kristen 400 Baith-EL dan masih banyak lainnya.

Para peserta baik yang dari Indonesia maupun Eropa sangat antusias mengikuti beberapa perlombaan tradisional seperti lomba makan kerupuk, memasukkan pensil ke dalam botol, dan lomba-lomba lainnya. 

Selain itu dalam kesempatan lainnya setelah sesi kelas selesai peserta juga berkesempatan untuk menikmati indahnya tarian kecak dan pemandangan pantai Uluwatu yang luar biasa cantik. Di sela-sela kepadatan waktu di saat akhir pekan, peserta juga diajak untuk menikmati keindahan alam pulau Bali lainnya, diantaranya Nusa Penida dan Desa Panglipuran. Ini adalah suntikan energi baru memasuki minggu kedua International Interdisciplinary Summer School yang cukup melelahkan menguras tenaga dan pikiran peserta. 

Peserta juga berkesempatan mencicipi olahan makanan saat sarapan, dengan konsep fWTF (no) WASTE BREAKFAST. Beberapa mahasiswa dari Hotelschool The Hague mencoba mengelola limbah sisa makanan menjadi beberapa sajian sarapan pagi yang menggugah selera.

Hasil pembelajaran dan diskusi yang didapatkan oleh para peserta selama Summer School ini kemudian dipamerkan saat kegiatan International Student Conference (ISC) yang dilaksanakan di Pullman Legian Bali, 25-26 Agustus 2022. Penyelenggaraan ISC sendiri yang bertajuk Sustainable Food Waste Management: Prospects and Challenges bertujuan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa/I untuk bertukar ide, pikiran, informasi dari hasil-hasil penelitian yang sudah dan sedang mereka jalankan terkait pengelolaan limbah pangan. Total terdapat 26 presenter yang berasal dari universitas partner di Indonesia dan Eropa.

Kegiatan IN2FOOD, yang secara resmi bertajuk “Resolving A Societal Challenge: Interdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative Innovation in Food Waste Management” dimulai sejak Januari 2021 hingga Januari 2024.

Kegiatan ini merupakan hibah Erasmus + Capacity Building yang terdiri dari konsorsium 8 universitas di Indonesia dan Eropa. Lima universitas di Indonesia yaitu UNPAR sebagai Koordinator Konsorsium, Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta, Universitas Prasetiya Mulya (UPM) Tangerang, Universitas Ma Chung (UMC) Malang dan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Jakarta dan 3 universitas di Eropa yaitu Hotelschool The Hague (Belanda), Ghent University (Belgia) dan Tampere University (Finlandia). 

“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu universitas mitra di Indonesia membangun kemampuan untuk menghadapi tantangan sosial di Indonesia melalui pendidikan dan penelitian yang mempromosikan inovasi interdisipliner dan kolaboratif dalam pengelolaan food waste,” ujar Koordinator Utama Konsorsium IN2FOOD Dr. Johanna Renny Octavia.

“Hal ini dilakukan dengan mengembangkan dan mengatur kegiatan ko-kurikuler yang interdisipliner di semua universitas mitra yang menangani pengelolaan food waste dan masalah terkait food waste (misalnya, plastik dari makanan dan minuman yang ada di Indonesia). Ini adalah kontribusi kami untuk mewujudkan dunia yang lebih baik,” lanjutnya. (JES-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

Prodi Doktor Teknik Sipil UNPAR Terakreditasi Baik Sekali LAM Teknik

Prodi Doktor Teknik Sipil UNPAR Terakreditasi Baik Sekali LAM Teknik

UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Studi Doktor Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) memperoleh status akreditasi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan (LAM Teknik). Hal itu tertuang dalam Keputusan Lembaga Akreditasi...

UNPAR OPEN DAY 2025 Hadir di Cirebon dan Semarang

UNPAR OPEN DAY 2025 Hadir di Cirebon dan Semarang

UNPAR.AC.ID, Bandung — Dalam upaya memperluas akses informasi pendidikan tinggi yang berkualitas dan mendekatkan diri kepada calon mahasiswa serta orang tua, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) akan menyelenggarakan UNPAR OPEN DAY 2025 di dua kota besar, yaitu...

UNPAR Buka Jalur Ujian Saringan Masuk (USM) Gelombang 2

UNPAR Buka Jalur Ujian Saringan Masuk (USM) Gelombang 2

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) membuka jalur Ujian Saringan Masuk (USM) 2 bagi calon mahasiswa baru 2024 hingga 1 Juni 2025. Melalui jalur ini, UNPAR memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa baru untuk bisa mendapatkan benefit berupa...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

X