UNPAR.AC.ID, Bandung – Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkesempatan untuk mempelajari Bahasa Korea melalui Program Yonsei International Summer School (YISS) 2021 yang diselenggarakan oleh Yonsei University, Korea Selatan. Mahasiswa terpilih tersebut yaitu Nadia Ingrida Winata yang berasal dari Program Studi Matematika UNPAR.
Program Yonsei International Summer School sendiri merupakan suatu bentuk kerjasama dalam hal ini pertukaran pelajar yang dilakukan oleh Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dan Yonsei University. YISS terbagi atas dua kategori yaitu 4 dan 6 minggu waktu pembelajaran dengan mata kuliah yang berbeda setiap tahunnya tergantung dari minat mahasiswa.
Pilihan mata kuliah yang dapat dipilih dalam 4 minggu yaitu budaya korea, politik dan demokrasi korea, literatur korea dalam era modern, pengantar pemrograman dengan Python, pengantar grafis komputer, dan sebagainya. Dalam kurun waktu 6 bulan, mahasiswa dapat memilih mata kuliah pengantar filosofi, sejarah dunia di era modern, budaya korea, pengantar statistika, kalkulus 1, ekonometrika, persamaan diferensial pada matematika teknik, aljabar linear 1, dan sebagainya.
Sesuai namanya, Yonsei International Summer School dilaksanakan pada saat musim panas di Korea Selatan tepatnya pada bulan Juni sampai Agustus. Nadia mengikuti Program YISS tersebut pada tahun 2021 secara daring karena pandemi namun banyak pengalaman yang dirasakannya.
Dia merasakan tantangan ketika Program YISS ini dilakukan bersamaan dengan ujian akhir semester di UNPAR. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangatnya untuk tetap belajar karena keuntungan yang didapatkan sepadan dengan pengorbanan yang dilakukan.
Nadia memaparkan beberapa keuntungan yang dia rasakan ketika mengikuti YISS yaitu :
- Tantangan baru karena program pembelajaran diselenggarakan bertepatan dengan UAS di UNPAR.
- Mengembangkan kemampuan adaptasi di lingkungan baru dalam kurun waktu singkat.
- Belajar bahasa baru dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang baru.
- Menambah relasi dari Indonesia maupun teman luar negeri.
- Membangun pola pikir lebih terbuka karena saling bertukar pandang, maka pola pikir akan terbentuk semakin luas.
- Mengenal budaya global lebih baik.
- Mendapat kesempatan untuk jalan-jalan di luar negeri.
“ Secara pribadi, aku mendapat banyak pengalaman yang berharga dan tak terlupakan dari program YISS ini,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Matematika UNPAR, Jumat (12/8/2022).
Lebih lanjut, dia menyampaikan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk berkuliah di luar negeri sebagai berikut :
- Mengetahui dengan jelas universitas yang ingin diajukan terlebih dahulu pada website/laman resmi.
- Siapkan dokumen/berkas pendukung seperti sertifikat kemampuan bahasa (TOEFL/IELTS), transkrip nilai terbaru.
- Informasi paspor dan visa ( termasuk saldo keuangan).
- Tiket perjalanan dan sertifikat vaksin (saat pandemi).
- Biaya kebutuhan sehari-hari.
“Biaya ini harus kalian persiapkan, kecuali kalau kalian berhasil memperoleh beasiswa secara penuh,” ucapnya. (JES-Humkoler UNPAR)