UNPAR.AC.ID, Bandung – Tidak dapat dimungkiri bahwa pandemi Covid-19 secara nyata telah menghantam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Fakta menunjukkan bagaimana lembaga pendidikan di tanah air harus beradaptasi terhadap perubahan yang cukup mengejutkan ini. Kesulitan serupa juga harus dihadapi oleh para pelajar yang menjadi ikut terancam untuk dapat menyelesaikan studinya karena terkendala finansial.
UNICEF mencatat angka putus sekolah meningkat drastis disebabkan oleh pandemi Covid-19. Karena kondisi ekonomi yang terus melemah, banyak anak didik tidak bisa melanjutkan sekolah atau mengikuti pembelajaran jarak jauh yang ternyata menambah pengeluaran keluarga. Ternyata hal ini bukan hanya terjadi di tingkat sekolah dasar saja, kondisi serupa juga di alami di perguruan tinggi.
“Banyak mahasiswa yang meminta keringanan pembayaran biaya kuliah karena ekonomi keluarganya yang terdampak pandemi. Belum lagi, karena perkuliahan dilakukan secara daring, ada juga mahasiswa yang ternyata tidak punya komputer atau laptop sehingga ia tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik,” ujar Doddi Yudianto, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Kamis (2/12/2021).
Memperhatikan kondisi ini, Ikatan Alumni Teknik Sipil UNPAR (IATS UNPAR) merasa terpanggil untuk membantu khususnya para mahasiswa Jurusan Teknik Sipil UNPAR yang memang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19.
“Kami concern atas kondisi yang terjadi, berharap agar kesulitan pada saat menempuh pendidikan ini dapat diatasi, sehingga kelak dunia kerja akan tetap memperoleh sarjana teknik yang mumpuni. Hal ini sangat penting bagi negara yang sedang mengembangkan infrastrukturnya. Oleh karenanya, IATS UNPAR menyelenggarakan IATS Charity untuk membantu mereka,” tutur Ketua Umum IATS-UNPAR Darwin Tisna Djajawinata.
IATS Charity merupakan program kegiatan yang diinisiasi oleh IATS-UNPAR dalam rangka menggalang bantuan dana studi bagi para mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. Kegiatan amal ini memadukan aktivitas olahraga dan penggalangan dana.
Total peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berjumlah 348 orang yang terbagi dalam 87 tim. Para peserta ini melakukan aktivitas berjalan, berlari, dan bersepeda untuk menggantikan nilai donasi yang disetarakan dengan jarak tempuh aktivitas tersebut.
Melalui kegiatan yang diselenggarakan selama 1 bulan penuh mulai tanggal 17 Oktober sampai dengan 16 November 2021 ini, IATS-UNPAR berhasil memperoleh bantuan dana sebesar Rp 910,159,000.
“Kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 910 juta, dana ini berasal dari ratusan donatur dan 7 (tujuh) sponsor. Jadi, inti acara ini sebenarnya bukan hanya berdonasi tapi kami ingin semua anggota IATS-UNPAR bisa menjaga kesehatan dengan rutin bergerak dan menjalin silaturahmi dengan sesama alumni,” kata Mintajo Darmali, Ketua Pelaksana IATS Charity 2021.
Dana yang diperoleh melalui kegiatan IATS Charity ini akan disalurkan ke mahasiswa melalui Fakultas Teknik. Tentunya, seleksi akan ketat akan dilakukan agar dana yang dialokasikan ini benar-benar tersampaikan ke pihak yang berhak.
“Saat ini, kita masih mencari mahasiswa yang benar-benar harus segera dibantu,” ucap Doddi.
Serunya Memeras Keringat
Kegiatan alumni ini adalah kali kedua. Tahun lalu, IATS UNPAR membantu sekolah-sekolah di sekitar UNPAR untuk bisa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dengan memberikan bantuan berupa alat-alat pembelajaran.
Karena sudah kali kedua pelaksanaan, gaung IATS Charity sudah semakin terdengar dan semakin banyak alumni yang ingin terlibat di dalam kegiatan.
Meski dilakukan secara mandiri karena masih masa pandemi, ketika memungkinkan, alumni berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama. Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat selama kegiatan.
“Acara ini luar biasa seru sebab kita jadi terhubung dengan alumni Teknik Sipil UNPAR yang tersebar di seluruh dunia. Ada yang melakukan kegiatannya di Eropa, di Amerika, di Australia, dan yang di Indonesia pun tersebar dari Sabang sampai Merauke. Semua menjadi kompak karena kami berkomunikasi dengan para donatur dan seluruh anggota tim. Koneksi yang terputus karena sudah lulus kuliah, kembali terhubung. Jadi, kita tidak hanya sekadar melaksanakan kegiatan tetapi mempererat silaturahmi sebagai sesama alumni,” tutur Olga Lydia, aktris Indonesia yang juga merupakan salah seorang alumni di kegiatan ini.
Lydia mengaku ia juga jadi kembali terhubung dengan teman-teman angkatannya, juga banyak mengenal para senior dan adik kelas alumni yang sebelumnya ia tidak kenal.
“Rasanya semakin akrab karena kami merasa punya tujuan yang sama yaitu membantu adik-adik mahasiswa agar bisa lancar kuliahnya hingga selesai dan berharap agar kelak mereka bisa menjadi tulang punggung yang membangun infrastruktur Indonesia,” kata Olga Lydia.
Acara ini juga didukung oleh deretan sponsor yaitu: PT Sarana Multi Infrastruktur, Bank Jabar Banten, Wika BETON, Tower Bersama Group, Adhimix RMC, PT PAMA Persada, dan Bank BTN. Seluruh peserta di acara ini juga dilindungi oleh Asuransi Wahana Tata sehingga tetap selalu aman dan nyaman saat berkegiatan. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)