UNPAR.AC.ID, Bandung – Empat Ikatan Alumni Perguruan Tinggi di Kota Bandung berkolaborasi luncurkan program Bandung Raya Zero Waste untuk menekan pembuangan sampah ke air, tanah, dan udara. Adapun keempat Ikatan Alumni tersebut yaitu IA Institut Teknologi Bandung (ITB); IKA Universitas Padjajaran (Unpad); IA Institut Teknologi Nasional (Itenas); dan IKA Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Hal tersebut sebagaimana melansir laman resmi Citarum Harum, pada Kamis (2/11//2023). Masih mengutip dari laman itu, program Bandung Raya Zero Waste dilaksanakan dengan tujuan mengatasi masalah terhambatnya pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti imbas dari kejadian kebakaran TPA tersebut. Ikatan Alumni dari masing-masing Perguruan Tinggi mengambil peran untuk mewujudkan zero waste di Bandung Raya.
Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan mengatakan siap mendukung program Bandung Raya Zero Waste melalui sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan ToT (Training of Trainer) pengolahan sampah. Dimulai dari tingkat RW dan Perguruan Tinggi. Diharapkan melalui pelatiha tersebut semakin banyak masyarakat mampu mengolah sampah.
“Program ini akan menargetkan lebih dari 800 RW di Bandung Raya,” ujarnya.
Ketua IA ITB Gembong Primadjaja pun menuturkan, ITB akan mendukung program ini melalui pengadaan mesin pengolah sampah non-organik yang dikumpulkan secara komunal/wilayah. Mesin ini merupakan buatan salah satu alumni IA ITB. Sampah non-organik hasil pengolahan mesin akan menghasilkan bahan bakar minyak, briket atau biji plastik.
Ketua IA Itenas Panca Saktiadi mengatakan, sampah organik perumahan dapat diselesaikan di rumah. Caranya dengan menyiapkan proses pengomposan yang sangat sederhana.
Lebih lanjut, masih mengutip dari laman tersebut, sampah-sampah organik atau dapur dimasukkan ke dalam paralon dan dicampurkan dengan air kelapa atau siaa cucian beras lalu ditambahkan gula merah.
“Campuran tadi akan menghancurkan sampah sisa dapur tanpa mengeluarkan bau busuk, malah menghasilkan kompos,” demikian dijelaskan.
Sementara Ketua Umum IKA UNPAR Ivan Sadik mengungkapkan bahwa UNPAR akan memberikan pelatihan kewirausahaan dalam program Bandung Raya Zero Waste. Kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah pun bisa dijual.
Ke depannya, program Bandung Raya Zero Waste akan dikembangkan ke seluruh Jawa Barat dengan mengajak Ikatan Alumni kampus lain di Jawa Barat, seperti ILUNI Universitas Indonesia; Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor; dan IKA Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan demikian, program Bandung Raya Zero Waste ke depannya dapat berkembang menjadi Jabar Zero Waste. (NAT/SYA-Humkoler UNPAR)