UNPAR.AC.ID, Bandung – Harian Kompas menjajaki peluang kerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hingga perlunya mitra strategis yang mendukung peningkatan literasi digital di era banjir informasi saat ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat, Jumat (19/8/2022) itu juga, Harian Kompas menyampaikan apresiasinya terhadap UNPAR atas partisipasinya dalam Kompas Collaboration Forum – Corporate/Universities Subscribes. UNPAR menerima Honourable Mention for Exemplary Among National Brands in The Category of Best Subscription Niche Product.
Hadir dalam pertemuan tersebut Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D.; Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D.; Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Gery Raphael Lusanjaya, S.E., M.T.; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL.; Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UNPAR) Dr. Pius Sugeng Prasetyo, M.Si., Dekan FH UNPAR Dr. iur. Liona N. Supriatna, S.H., M.Hum.; Dari Fakultas Teknik, hadir Wakil Dekan I Dr.-Ing. Dina Rubiana Widarda dan Wakil Dekan III Aldyfra Luhulima Lukman, Ph.D.; lalu Kepala Lembaga Pengembangan Institusi dan Inovasi (LPII) UNPAR Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D.; serta Kepala Lembaga Pemelajaran dan Karier UNPAR Philips Nicolas Gunawidjaja,B.Sc.(Hons),Ph.D.
Sementara dari Kompas, hadir Wakil Redaksi Pelaksana Harian Kompas Haryo Damardono; GM Marketing Integrated Harian Kompas Videlis Nivan Terryan; Bispro Harian Kompas Ayu Kartika; Manager Litbang Data Kompas Ratna; Manager Sales Christopher Adi Prayoga; dan Account Executive Yosua Kurniawan.
Wakil Redaksi Pelaksana Harian Kompas Haryo Damardono menuturkan bahwa UNPAR dinilai sebagai mitra strategis untuk menghasilkan konten-konten berisi informasi yang bermutu. Di era banjir informasi saat ini, publik perlu hati-hati dalam mencerna semua informasi.
Dia pun berharap, kolaborasi yang nantinya bisa terjalin akan berdampak signifikan bagi kedua belah pihak. Menurut dia, para akademisi di UNPAR bisa bersama-sama dengan Kompas untuk membuat konten informasi menjadi jauh lebih baik.
“Head to Head media arus utama adalah dengan media sosial. Persoalannya, belum tentu kita menemukan kebenarannya di media sosial. Oleh karena itu, kami berusaha mendekatkan diri dengan mitra yang kami anggap strategis, seperti ke kampus ini kami mendekatkan diri. Kami berharap dari UNPAR ini tetap ada, misalnya teman-teman dosen yang menulis opini,” tuturnya.
Selain itu, dalam pertemuann tersebut dibahas pula kerja sama dalam program MBKM dan peluang pembukaan Kompas Corner di lingkungan UNPAR. Serta pelatihan dalam bidang jurnalisme oleh Kompas Institute.
Kompas Corner merupakan sebuah ruang interaksi dan kreasi bagi mahasiswa yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dari Pusat Informasi Kompas serta sebagai sarana berdialog. Sementara Kompas Institute sendiri memberikan beragam kelas dan pelatihan di bidang penulisan hingga penelitian.
“Melalui Kompas Corner nanti produk Kompas dan jurnalismenya bisa dirasakan langsung oleh mahasiswa. Lebih jauh lagi yang mengelola adalah mahasiswa langsung,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D., menuturkan kerja sama media dengan perguruan tinggi menjadi penting, khususnya terkait publikasi riset penelitian tentang isu-isu yang dinilai relevan. Tak hanya itu, kerja sama dalam program MBKM, misalnya magang mahasiswa jadi satu dari sekian banyak program yang bisa dikerjakan bersama.
“Kami ingin yang ada di kampus itu keluar, tentunya lewat media yang memang benar. Kami juga bisa kirim mahasiswa magang, misalnya mereka belajar investigasi. Harapannya, kampus bisa masuk ke media, sehingga apa yang ditemukan, yang dikerjakan itu keluar dan saat bersamaan juga anak mahasiswa kami belajar,” ujarnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)
