UNPAR.AC.ID, Bandung – Angkat isu ekonomi yang dihadapi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengantarkan tiga mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) meraih Juara 3 dalam National Business Plan Competition (NBPC) 2022. Jesslyn Angelina, Ryo Junior Rooroh, dan Angeline Setiawan membuat business plan untuk menjawab tantangan mengenai permodalan dan peluang Indonesia dalam ekspor kerajinan tangan bagi perekonomian global.
Tergabung dalam tim bernama GO INTERNATIONAL, ketiganya berkompetisi bersama para peserta dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. NBPC 2022 merupakan helatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta yang berlangsung medio September 2022 lalu.
Tim GO INTERNATIONAL menyabet gelar juara setelah melalui beberapa proses tahapan seleksi. NBPC merupakan kompetisi ide bisnis berskala nasional yang terbuka bagi seluruh mahasiswa. Pada tahapan seleksi pertama, para peserta membuat business model canvas untuk ide bisnis mereka lalu dipilih 50 peserta yang berhak untuk lolos ke tahap proposal. Tahapan kedua, peserta diminta untuk mengumpulkan proposal kemudian dipilih 8 Tim yang berkesempatan untuk membuat pitch deck dan mempresentasikan ide bisnisnya.
Tim GO INTERNATIONAL melandasi ide bisnisnya dengan mengangkat isu ekonomi yang terjadi di Indonesia khususnya masalah yang dihadapi UMKM mengenai permodalan dan peluang Indonesia untuk melakukan ekspor kerajinan tangan yang besar bagi perekonomian global.
Jesslyn Angelina mengatakan, lomba tersebut memberikan banyak manfaat dan pengetahuan baru khususnya dalam proses merintis suatu ide berbisnis.
“Saya banyak belajar hal baru dalam membuat suatu bisnis. Mulai dari menyusun business model canvas, proposal yang berisikan strategi kegiatan operasional, keuangan, pemasaran, dan keberlanjutan usaha. Pada tahap akhir, kami membuat pitch deck untuk dipresentasikan kepada dewan juri dan disini saya belajar cara membuat presentasi yang baik dan menarik,” tuturnya, saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022).
Tim GO INTERNATIONAL pun berhasil melewati berbagai kendala yang dihadapi sehingga pada tahap presentasi mereka menampilkan performa terbaiknya.
“Tim kami mempersiapkan kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan oleh dewan juri pada sesi tanya jawab. Itu cukup membantu kami dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan dewan juri, contohnya yaitu mitigasi risiko, standar operasional prosedur, cash flow dan sebagainya,” ucap Jesslyn.
Angeline Setiawan pun menyampaikan rasa bangganya atas raihan tersebut. Menurut dia, hal yang menjadi tantangan selama perlombaan yaitu memahami cara membuat aplikasi yang user friendly dan perhitungan financial plan yang cukup rumit.
“Tantangan adalah karena business plan kami berbasis teknologi yaitu berupa aplikasi yang membantu UMKM industri kerajinan tangan di Indonesia yang membutuhkan pendanaan, pelatihan, serta kesempatan untuk memperluas pasarnya ke kancah internasional. Kami tentu harus memahami benar bagaimana cara membuat suatu aplikasi yang user friendly. Hal tersebut membuat kami banyak melakukan benchmark dengan aplikasi yang sudah ada. Kemudian juga ada beberapa bagian yang masih belum kami kuasai, seperti pada bidang keuangan dimana perlu dibuat finance plan, dihitung kapan mencapai Break Even Point (BEP) dan lainnya,” tutur Angelina.
Namun, hal tersebut berhasil diatasi timnya saat melakukan presentasi dan dinilai memiliki ide bisnis yang menarik serta mendapatkan respons yang positif dari dewan juri.
“Presentasi kami mendapat respons positif dari para juri. Mereka menilai ide kami bagus dan spesifik karena dikhususkan membantu UMKM kerajinan tangan di Indonesia untuk berkembang,” katanya.
Lebih lanjut, dia berharap agar ke depannya lebih banyak mahasiswa Manajemen UNPAR yang mengikuti kompetisi baik skala nasional maupun hingga tingkat internasional karena memberikan banyak manfaat.
“Kami berharap supaya lebih banyak mahasiswa yang tertarik ikut lomba terutama lomba business plan karena dalam prosesnya memberikan banyak insight dan pengetahuan baru yang tentunya menarik untuk diulik,” ucap Angeline. (JES-Humkoler UNPAR)
