Jumat (11/8), Fakultas Filsafat (FF) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mengadakan Dies Communitatis untuk memperingati 48 tahun berdirinya salah satu sekolah tinggi filsafat di Indonesia ini. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang pengenalan mahasiswa baru kepada masyarakat dan lingkungan FF. Acara yang diselenggarakan di Gedung FF, Jalan Nias No. 2 ini dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas, tenaga pengajar, serta mahasiswa-mahasiswi filsafat, baik dari konsentrasi filsafat teologi maupun filsafat budaya.
Kegiatan Dies diawali dengan misa syukur, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FF, Pst. C. Harimanto Suryanugraha, Drs., SLL. Ia mengutarakan rasa syukur atas perjalanan FF yang telah mendekati lima dekade ini. Ia menyampaikan terima kasih bagi semua pihak yang telah berkontribusi terhadap pengembangan FF Unpar.
Dalam kesempatan ini, ia turut memperkenalkan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan yang berada di FF, khususnya kepada mahasiswa baru, yang tahun ini jumlahnya mengalami peningkatan signifikan. Saat ini, FF menjadi rumah bagi 89 mahasiswa sarjana dan 21 mahasiswa magister, yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari negara tetangga, yaitu Timor Leste.
Berikutnya, Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D. menyampaikan selamat atas usia FF, sebagai bagian dari Unpar. Keberadaan FF memberi warna tersendiri dalam pengembangan ilmu bagi Unpar. Meskipun fakultas ini tidak sebesar fakultas lain yang berada di Unpar, namun kontribusinya sangat penting, bahkan bagi fakultas-fakultas lain. “Kecil, tapi besar,” begitulah beliau menggambarkan FF secara singkat.
Berbeda dengan perayaan dies di fakultas lain, Orasio Dies diadakan dalam bentuk seminar, di mana para tamu undangan dipersilakan berdialog langsung dengan orator. Tahun ini, FF mengundang Dr. Haidar Bagir, Direktur Utama Kelompok Mizan, untuk menyampaikan orasi bertema “Akar-Akar Intoleransi”. Tema orasi sangat berkaitan dengan fenomena keberagaman masyarakat Indonesia saat ini.
Dalam orasinya, Dr. Haidar menyatakan bahwa satu-satunya jalan bagi setiap orang untuk menciptakan rasa toleransi adalah dengan menjunjung tinggi cinta kasih. Dengan kerendahan hati dan semangat untuk saling memahami satu dengan yang lain, maka setiap orang bisa menumbuhkan toleransi terhadap keberagaman yang ada. Hal yang menjadi penting adalah percaya bahwa setiap insan memegang kebenarannya sendiri, yang menjadi bagian dari kebenaran universal.
Kegiatan Dies FF ke-48 berlangsung dengan meriah dan hangat. Mengakhiri acara, pihak fakultas memperkenalkan mahasiswa baru kepada masyarakat FF serta tamu undangan.
