Sarjana Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Parahyangan (FK UNPAR), serta Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi yang dinaunginya merupakan inisiasi UNPAR untuk turut serta dalam peningkatan mutu kesehatan rakyat Indonesia melalui pembentukan dan menghasilkan dokter-dokter baru sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, tangguh serta siap bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

Meskipun FK UNPAR merupakan fakultas dan program studi baru di UNPAR, kurikulum pembelajaran FK UNPAR tetap mengedepankan kualitas dan memiliki kekhasannya sendiri, sambil tetap memenuhi ketentuan standar pendidikan kedokteran di Indonesia pada umumnya. Sesuai ketentuan yang berlaku, pendidikan kedokteran terdiri dari:

• Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) (4 tahun)
• Program Studi Profesi Dokter (PSPD) (2 tahun)

yang merupakan kesatuan rangkaian pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan.

Pembelajaran yang mendukung “resilience and wellbeing development”  dengan pengembangan hard skills dan soft skills sebagai seorang dokter tangguh yang juga berfokus pada “kesehatan ibu dan anak, khususnya tumbuh kembang anak” melalui proses pembelajaran yang bersifat student-centred, serta aspek holistik dalam proses interaksi pembelajaran humanis, dengan fasilitas pembelajaran tambahan berupa:

• Pusat layanan konseling 
• Pengembangan wellbeing mahasiswa
• Tugas akhir berbasis proyek
• Mata kuliah elektif yang memungkinkan mahasiswa mempelajari bidang ilmu lain yang berkaitan atau dipertemukan dengan ilmu kedokteran

Untuk menunjang proses pendidikan kedokteran dibutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Kerjasama yang telah dilakukan FK UNPAR, antara lain: 

1. Pembelajaran dan pelatihan klinis para calon dokter FK UNPAR, dilakukan di RS jejaring afiliasi Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus.
2. Kerjasama dengan pemerintah daerah baik regional (Jawa Barat dan sekitarnya) maupun nasional (saat ini: Kabupaten Nias Barat–Sumatera Utara, Kabupaten Mentawai-Sumatera Barat, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Lembata-Nusa Tenggara Timur, serta tidak tertutup kemungkinan bekerjasama di masa depan dengan daerah-daerah lainnya).
3. Dalam perencanaan pengembangan pembelajaran, FK UNPAR juga telah menjalin kerjasama dengan pemangku kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan, antara lain seperti doctorSHARE (di bawah Yayasan Dokter Peduli dengan rumah sakit apungnya).
4. Selain itu tentu FK UNPAR terus aktif membuka diri dan menjajaki kerjasama dengan berbagai institusi lain.