Selain melalui kegiatan perkuliahan, ada banyak cara yang bisa mahasiswa tempuh untuk mendapatkan pengalaman nyata bagi kehidupan mereka setelah lulus. Salah satunya, melalui beragam kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan.
Unit kegiatan mahasiswa
Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mendorong setiap mahasiswa untuk mengembangkan diri di luar kegiatan perkuliahan. Salah satunya, melalui pembentukan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang penyelenggaraannya berada di bawah naungan Direktorat Jenderal UKM Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) Unpar.
Saat ini, lebih dari 20 UKM Unpar memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya (https://unpar.ac.id/unit-kegiatan-mahasiswa).
Sebagai contoh, UKM Lingkung Seni Tradisional (Listra) yang kembali sukses menghadirkan pagelaran Wajah Nusantara 2017 dengan tajuk “Dewi Citraresmi, Sekarning Belapati” pada awal September lalu. Ada juga Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpar yang untuk pertama kalinya menyapa Kota Surabaya, dalam Konser Parahyangan Heritage II.
Di bidang lainnya, The Women’s of Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) selangkah lagi mengukir sejarah baru, sebagai tim perempuan pertama dari Indonesia yang menaklukkan tujuh puncak dunia. Pada Senin (22/8) , Perwakilan dari Kompas menyambangi Unpar untuk secara langsung memberikan penghargaan “Sosok of the Month” kepada dua anggota tim, yaitu Fransisca Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari.
Merangkul mahasiswa baru
Masa yang dilalui mahasiswa sangat singkat, tapi juga penting dalam pengembangan diri. Oleh karenanya, setiap mahasiswa baru diharapkan untuk aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di luar kuliah. Tentu saja, tidak semua mahasiswa baru memiliki pengetahuan akan kegiatan yang dapat mereka ikuti selama berkuliah. Mereka mungkin belum mengenal secara persis apa saja UKM dan komunitas, khususnya yang ada di Unpar.
Memperkenalkan UKM bagi mahasiswa baru menjadi agenda penting LKM setiap tahunnya. Kegiatan bertajuk Expo UKM menjadi tempat dimana mahasiswa bertemu secara langsung dengan para anggota UKM. Dalam Expo UKM, mahasiswa baru mendapat kesempatan untuk bertanya dan mendalami berbagai aktivitas dan seluk beluk UKM yang mereka minati.
Di sisi lain, UKM mendapat kesempatan untuk menjaring anggota baru serta menjaga kesinambungan UKM yang bersangkutan di Unpar. Kegiatan tersebut juga menjadi tempat untuk menunjukkan eksistensi UKM sebagai ruang mahasiswa untuk bergaul dan berkembang bersama lewat minat dan bakat yang sama.
Glenn Thomas, mahasiswa (angkatan 2017) Program Studi Ilmu Hubungan Internasional mengungkapkan, “Kegiatan itu (Expo UKM) sangat penting, terutama untuk mahasiswa baru. Di acara ini, mahasiswa baru bisa kenal lebih jauh sama UKM-UKM yang ada di Unpar.” Selain itu, tambahnya, lewat Expo UKM mahasiswa Unpar bisa mendapatkan pengalaman baru, bertemu teman-teman baru, juga lebih mengenal lingkungan mahasiswa Unpar.
Jeanly Syahputri, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil mengatakan hal serupa. Baginya yang pernah menjadi panitia Expo UKM tahun lalu, kegiatan tersebut berguna, khususnya bagi mahasiswa baru untuk mengetahui UKM-UKM yang ada di Unpar.
Expo UKM tidak hanya menjadi satu-satunya ajang yang mempertemukan anggota baru dengan UKM yang ada di Unpar. Bobby Alexander, Dirjen UKM LKM Unpar, memaparkan kegiatan penerimaan anggota baru, yaitu Program Invitasi. Invitasi akan menjadi ajang bagi mahasiswa, baik anggota baru maupun lama untuk saling mengenal satu dengan yang lain, khususnya lewat aktivitas olahraga.
Menarik mahasiswa baru untuk terlibat aktif dalam UKM tidak hanya dilakukan melalui kegiatan tersebut. Hal terpenting adalah bagaimana membangun kesadaran diri mahasiswa akan pentingnya keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pengembangan karakter. Pengalaman di luar kegiatan perkuliahan memiliki peran penting bagi pembelajaran mahasiswa menjadi seseorang yang lebih dewasa.
Lewat wadah sosial di lingkungan kampus, mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakat serta menghasilkan keseimbangan antara ilmu pengetahuan yang dimiliki, keterampilan, sikap serta perilaku yang baik sehingga nantinya dapat berguna lewat karya dalam masyarakat.
Sumber: KOMPAS – Griya Ilmu (Selasa, 19 September 2017)