Dua Mahasiswa Program KNB Asal Afrika Selesaikan Studi di UNPAR

UNPAR.AC.ID, Bandung – Dua mahasiswa penerima beasiswa dari program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) telah menyelesaikan studi Magisternya di Universitas Katolik Parahyangan, pada Kamis (26/8/2021) lalu. Sebagaimana diketahui, UNPAR dipercaya menjadi satu dari 23 Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PTDN) terbaik di Indonesia sebagai tujuan mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan melalui jalur beasiswa internasional.

Kedua mahasiswa tersebut adalah Lansana Alhassan Sesay (asal Sierra Leone) dan Gwladys Nicimbikije (asal Burundi). Keduanya bergabung di UNPAR sebagai penerima beasiswa KNB pada 2018 lalu. Sebelum memulai program Magister, keduanya terlebih dahulu mengikuti pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia atau BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) UNPAR. Di UNPAR, keduanya mengambil program studi Magister Ilmu Sosial. 

Rektor UNPAR Mangadar Situmorang mengatakan, UNPAR sangat senang dan berterima kasih karena keduanya telah bersama UNPAR 2 tahun ini dan belajar banyak hal di lingkungan akademik UNPAR.

“Mewakili UNPAR, kami sangat senang dan terima kasih karena telah bersama kami 2 tahun belajar bersama kami mengenai banyak hal. Kami berharap yang terbaik untuk kalian dan bisa bertemu lagi suatu hari nanti, baik secara virtual atau mengunjungi kami di Indonesia,” ucap Rektor.

Lansana pun mengucapkan terima kasihnya karena bisa menjadi bagian dari UNPAR. Dia menuturkan, semua hal yang dipelajarinya dapat berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. 

Gwladys juga mengatakan bahwa belajar di UNPAR merupakan pengalaman yang sangat menarik. Tak hanya berguna bagi kehidupan profesional, tetapi juga secara personal.

“Ini sangat berguna bagi kehidupan saya dan saya berharap kedepannya bisa lebih baik,” tutur Gwladys. 

Beasiswa KNB merupakan bantuan keuangan yang ditawarkan Pemerintah Republik Indonesia kepada siswa internasional dari negara-negara berkembang untuk mengejar gelar Sarjana, Master, dan Doktoral di Universitas di Indonesia. Untuk tahun 2021, ada 891 program yang ditawarkan di 23 Universitas terbaik di Indonesia.

Beasiswa ini pertama kali diperkenalkan oleh Kemendikbud pada tahun 1992. Beasiswa ini awalnya melayani rencana strategis Kementerian dalam upaya pengembangan pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat merangkul globalisasi pendidikan yang lebih baik dengan memberikan bantuan keuangan (beasiswa) ke Universitas di Indonesia yang terpilih untuk merekrut calon mahasiswa internasional dalam mendapatkan gelar pendidikan tinggi mereka di Universitas di Indonesia.

Menyadari kontribusi program yang signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di negara-negara berkembang yang berbatasan dengan Indonesia, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperluas cakupan program dan menambah jumlah beasiswa yang ditawarkan. Sejak 2008, Indonesia telah memberikan 1290 beasiswa kepada siswa yang datang dari 94 negara berkembang di seluruh dunia.

Sementara UNPAR, di tahun akademik 2021/2022 ini menerima 9 mahasiswa internasional program Magister (S2) dari Rwanda, Uganda, Burundi, Afghanistan, Tanzania, dan Timor Leste. Program studi yang diambil yaitu Master of Management, Magister Manajemen, Master of Business Administration, Master of Industrial Engineering, Master of Social Science, dan Master of Civil Engineering.

Tercatat, sejak 2007 hingga 2019, sebanyak 47 mahasiswa internasional mengecap pendidikan di UNPAR melalui program ini. Dengan rincian, 36 mahasiswa internasional sudah menyelesaikan pendidikannya sementara lainnya masih melanjutkan studi. Dari rentang waktu tersebut, mahasiswa asal Timor Leste dan Madagaskar paling banyak memilih UNPAR sebagai kampus tujuan masing-masing sebanyak 9 mahasiswa. Kemudian Kamboja, Tanzania, dan Thailand masing-masing 3 mahasiswa dan lainnya berasal dari Bangladesh, Burundi, Kongo, Korea Selatan, Laos, Kenya, Myanmar, Serbia, Papua Nugini, Sierra Leone, Tajikistan, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. 

Program studi paling banyak diambil yaitu Ilmu Sosial (19 mahasiswa), Manajemen (14 mahasiswa), lalu Hubungan Internasional, Ilmu Hukum, dan Teknik Sipil masing-masing 4 mahasiswa, dan 2 lainnya memilih Administrasi Bisnis.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa selama tahun 2021 ini, pembelajaran akan dilakukan secara daring mengikuti kebijakan imigrasi yang dituangkan di Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Mahasiswa baru yang masih berada di luar Indonesia akan melakukan pembelajaran secara daring dari tempat asal mereka berada. Sementara kedatangan calon mahasiswa internasional tersebut ke Indonesia, menunggu sampai adanya perubahan kebijakan imigrasi.

Sebelumnya, Koordinator Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Ditjen Dikti Drs. Endang Taryono mengungkapkan bahwa beasiswa KNB merupakan bentuk diplomasi negara Indonesia yang mencakup pendidikan, kebudayaan, sosial, dan ekonomi.

Adapun dalam rangkaian seleksi beasiswa KNB tahun ini, tercatat jumlah pendaftar beasiswa KNB tahun 2021 mencapai 2.914 pendaftar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun 2019 lalu sebesar 91,65 persen. Kemudian setelah dilakukan seleksi kelengkapan berkas, 2.122 pendaftar dinyatakan lolos. Selanjutnya, seleksi dilakukan oleh masing-masing PTDN pengelola beasiswa KNB dan diperoleh jumlah 404 pendaftar yang dinyatakan lolos. Tahap akhir, melalui rapat pleno PTDN, ditetapkan 268 pendaftar yang dinyatakan lolos dan menerima manfaat beasiswa KNB 2021. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

Masa Depan Indonesia-AS

Masa Depan Indonesia-AS

UNPAR.AC.ID, Bandung - Berakhirnya proses Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024 memberikan hasil sementara Pasangan Donald Trump-James Vance mengungguli pasangan Kamala Harris-Tim Walz, walaupun hasil resmi akan diumumkan oleh Kongres Amerika Serikat pada...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Agu 30, 2021

X