Rabu (1/11), menjadi hari yang membahagiakan bagi sivitas akademika Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan (FT Unpar), yang merayakan 57 tahun berdirinya fakultas tersebut. Dies Natalis FT Unpar yang diselenggarakan di Bumi Sangkuriang mengundang perwakilan Yayasan Unpar, pimpinan universitas, fakultas, program studi, serta perwakilan mahasiswa.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan yayasan dan Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D., yang dilanjutkan dengan laporan Dekan Fakultas Teknik Dr. Yohanes Basuki Dwisusanto. Dalam sambutan dan laporannya, ia menggarisbawahi berbagai kemajuan yang ada di FT, baik di Program Studi (Prodi) Teknik Sipil maupun Arsitektur, prestasi mahasiswa, maupun karya penelitian dan pengabdian tenaga pengajar yang sudah dipublikasikan selama setahun terakhir. Hal ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergi di antara sivitas akademika FT Unpar.
Orasio Dies yang disampaikan oleh Dr. Purnama Salura dosen Prodi Arsitektur, mengangkat tajuk “Perlukah Kolegialitas dalam Pengembangan Keilmuan?”. Orasio ini dibuka dengan kemunculan fenomena masa kini, yaitu hilangnya kejujuran, kerendahan hati dan keteladanan, yang ditengarai merupakan akibat dari kegagalan seseorang dalam mengenal dan menilai dirinya sendiri. Hal ini merambat kepada kegagalan menilai diri orang lain dan lingkungan sekitar, sehingga menghambat dan merusak hubungan baik antarkolega.
Kemudian, orator mengemukakan bahwa kolegialitas, rasa kesetiawanan di antara kolega dan sejawat, menjadi syarat dasar yang mutlak dibutuhkan dalam proses pencapaian pengetahuan dan keilmuan. Hal ini, lanjutnya, akan membantu menghilangkan alineasi dan ketersesatan para kolega dalam suatu kelompok. Selain itu, seseorang juga akan mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif lewat kompetensinya. Pada titik tertentu kolegialitas yang bersifat informal harus ditingkatkan dengan isu formalitas tertentu, sesuai dengan bidang ilmu kelompok tersebut.
Berbicara tentang kolegialitas, Dr. Purnama mengaitkan isu tersebut dengan spirit Unpar selaku institusi pendidikan tinggi di Tanah Pasundan. Ia menjelaskan bahwa tiga konsep berkehidupan Masyarakat Sunda yang dikenal sebagai “Konsep Sasilihwangi”, yang juga tertuang dalam Spiritualitas dan Nilai Dasar (Sindu) Unpar, untuk menjadi landasan kolegialitas sivitas akademika Unpar.
Dalam bidang teknik, khususnya arsitektur, kolegialitas sangat penting seperti yang dianalogikan dalam hakikat kebendaan, yaitu ide, ekspresi, dan medium, yang saling mendukung satu dengan yang lain. “Niscaya dengan semakin kokohnya kolegialitas, akan bertambah banyak pengetahuan baru dan peningkatan kompetensi masing-masing keilmuan yang muncul di Unpar dan khususnya di Fakultas Teknik,” pesannya dalam orasio.