UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) melalui Kantor Pemasaran dan Admisi (KPA) menerima kunjungan dari Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) 1 dan 3 Bina Bakti Bandung pada Rabu (20/7/2022). Kunjungan yang dihadiri sejumlah 85 murid beserta 5 guru tersebut diterima secara resmi di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG UNPAR).
Kunjungan bertajuk Campus Visit yang merupakan salah satu program yang ditawarkan UNPAR dalam tujuan guna mengenal lebih dekat dengan lingkungan dan program pendidikan yang dimiliki UNPAR tersebut perdana digelar setelah pandemi Covid-19 yang belakangan melanda.
Pada kunjungan tersebut, para siswa diajak mengenal komitmen UNPAR dalam menjadikan lulusannya sebagai generasi yang menjadi jawaban dunia masa kini dan masa depan. Maka dari itu, UNPAR mendedikasikan kemajuan dan inovasi pada 16 bidang ilmu. Ketuhanan, kebenaran, dan integritas telah menjadi fondasi dari budaya akademik UNPAR.
Selain pengenalan keliling kampus, para murid juga diajak mengikuti workshop dari beberapa prodi yang diadakan dengan langsung didampingi oleh para dosen dan mahasiswa UNPAR yang tergabung dalam UNPAR Ambassador. Prodi yang dipaparkan antara lain adalah Teknik Kimia, Manajemen, Matematika, dan Hubungan Internasional (HI).
Salah satu siswa SMAK 1 Bina Bakti Bandung-Dominico-mengatakan, kunjungan dan workshop yang dilakukannya pada Campus Visit tersebut sesuai dengan ekspektasi dirinya yang ingin mengenal lebih dekat dengan UNPAR.
“Sesuai, soalnya kan workshop-nya dimodelkan persis kayak kelasnya, seperti bahasa yang digunakan di HI. Nah, makanya saya jadi tau lebih dalam HI-nya itu bagaimana,” tutur Dominico selaku siswa yang menghadiri workshop di prodi HI.
Dia menyampaikan, sebagai salah satu siswa yang baru mengenyam sedikit pendidikan di Bandung, ini merupakan kali pertamanya untuk mengenal kampus dengan berkeliling langsung melihat fasilitas yang ada di suatu kampus.
“Perasaan saya bahagia, soalnya waktu di Bali itu belum ada campus tour,” ucapnya.
Menurutnya, program tersebut perlu dipertahankan karena siswa sekolah butuh pengenalan lebih jauh tentang perguruan tinggi secara langsung.
“Biar mendalami bagaimana kelas-kelasnya yang dipilih, workshop-nya juga, sama fasilitasnya juga. Kalau virtual kan image-nya udah lama gitu, enggak update. Kan kalau secara langsung bisa lihat,” kata Dominico.
Selain itu, Triyani Esteria Tarigan selaku guru SMAK 1 Bina Bakti Bandung menyampaikan rasa kagumnya terhadap gedung dan fasilitas yang dimiliki UNPAR. Dia berharap kerja sama yang terjalin antara UNPAR dan Bina Bakti tidak berhenti.
“Terima kasih kami tadi disambut dengan baik di sini. Harapannya, ini kerja sama terus berlangsung dengan baik. Sukses terus buat UNPAR,” tuturnya. (KTH/JES/RBF-Humkoler)