UNPAR.AC.ID, Bandung – Kebiasaan menggunakan popok sekali pakai oleh para ibu nyatanya membawa dampak buruk bagi lingkungan. Hal itu mengemuka dalam seminar bertajuk “How Plastic Affects Our Lives” yang diselenggarakan Korps Tenaga Sukarela Universitas Katolik Parahyangan (Korgala UNPAR) bersama Common Seas Indonesia.
Seminar yang berlangsung di Ruang Multifungsi PPAG UNPAR, Senin (11/9/2023) ini turut dihadiri lebih dari 100 partisipan yang terdiri dari mahasiswa hingga masyarakat sekitar UNPAR. Secara khusus, seminar ini juga mengundang 30 ibu yang berfokus dalam mengurangi penggunaan popok sekali pakai.
Keadaan limbah plastik yang tengah menjadi isu di Indonesia, termasuk di kota Bandung, kian memprihatinkan. Tidak hanya menjadi limbah, plastik juga bisa masuk ke dalam tubuh kita dan menjadi partikel yang berbahaya bagi kesehatan kita.
Hal ini tentunya perlu ditanggulangi tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia sendiri. Penanggulangan ini kemudian diwujudkan oleh para mahasiswa UNPAR melalui tim Korgala UNPAR dengan menyelenggarakan seminar.
Celia Siura selaku Chief Operating Officer di Common Seas Indonesia hadir sebagai pembicara dalam seminar ini untuk membahas bahaya sampah plastik bagi kesehatan masyarakat dan bagaimana cara kita untuk bisa mengurangi limbah plastik.
Seminar disampaikan melalui sesi diskusi interaktif bersama para partisipan. Dalam materinya, Celia menyampaikan bahwa bahaya plastik sudah mengancam kesehatan kita. Dalam sebuah penelitian, terbukti bahwa partikel plastik sudah masuk ke darah manusia.
Adanya plastik di darah manusia, dapat mengurangi penyerapan nutrisi dan oksigen, menyebabkan kanker, dan menyebabkan antibiotic resistant.
Bersama Common Seas, Celia berfokus untuk mengurangi limbah sampah popok sekali pakai yang mencemari Sungai Citarum dan membuatnya menjadi sungai terkotor nomor dua di dunia.
Aksi ini dinyatakan dengan memproduksi popok pakai ulang (reusable) dan sudah terbukti keefektifannya.
Seminar kemudian ditutup dengan pembagian popok pakai ulang (reusable) kepada 30 ibu dengan balita yang mendaftar seminar ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh pihak Sugar Souvenir, yaitu sebuah lembaga yang bergerak di bidang lingkungan dengan memproduksi cenderamata dari plastik yang didaur ulang. (SYA-Humkoler UNPAR)