UNPAR.AC.ID. Bandung – Tak dapat dimungkiri, di masa Covid-19 ini, efektivitas dari pendidikan teoritis menurun. Namun melalui perkembangan dunia digital, kesadaran akan pentingnya mengembangkan diri dengan pendidikan nonformal justru meningkat.
Hal tersebut disampaikan Falencia Suryanti, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Angkatan 2019 dalam naskah Gagasan Kreatif (GK) terkait masalah pembangunan yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Revolusi Industri 4.0. Mengangkat topik “Menjawab Tantangan Masa Depan melalui Kecerdasan Meta”, Falencia berhasil meraih Juara I dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) UNPAR 2022.
Falencia selanjutnya berkesempatan untuk mengikuti Seleksi Wilayah dalam hal ini di lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Mengutip Pedoman Pilmapres 2022 Program Sarjana yang diterbitkan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (20/6/2022), LLDIKTI diberi kewenangan sepenuhnya untuk menyelenggarakan Seleksi Wilayah dan menentukan sejumlah peserta yang layak diusulkan ke Seleksi Nasional.
Peserta Seleksi Wilayah yang lolos ke Seleksi Nasional Awal akan mendapat pengakuan dari LLDIKTI sebagai Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah. Kemudian Puspresnas akan mengumumkan peserta yang lolos ke Seleksi Nasional Awal di laman http://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id.
Falencia menuturkan usai dirinya terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi UNPAR 2022, banyak hal yang ingin didedikasikan bagi UNPAR ke depannya. Menurut dia, bicara ihwal pendidikan tak hanya mencakup bidang formal. Sebagai generasi muda, para mahasiswa mampu berkarya di bidang manapun.
“Mungkin saya bukan anak yang paling pintar di kelas, namun saya berusaha agar berdampak bagi masyarakat. Mulai dari hal kecil, dari apa yang kita miliki. Semoga apa yang sudah dibekalkan oleh UNPAR menjadi manusia yang humanum dapat kita implementasikan. Mohon dukungannya agar saya mampu membawa nama UNPAR agar lebih besar lagi, mampu membawa UNPAR sebagai representatif yang baik,” tuturnya.
Juri Pilmapres UNPAR 2022 Sylvia Yazid, Ph.D. menuturkan bahwa proses selanjutnya usai berhasil di tingkat Universitas tentu menjadi tantangan. Termasuk tantangan keluar dari zona nyaman hingga kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Tantangannya adalah bagaimana nanti bisa keluar dari zona nyaman, keluar dari bidang ilmu.Ada yang biasa ngitung-ngitung, rumus-rumus, sekarang harus ngomongin SDGs. Bagaimana agar bisa berkontribusi bagi masyarakat. Kami berkomitmen akan dampingi pemenang dari UNPAR untuk terus melangkah selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Mangadar Situmorang, Ph.D. menyampaikan apresiasinya atas kontribusi para mahasiswa UNPAR dalam Pilmapres UNPAR. Menurut Rektor, tak sekadar menunjukkan prestasi, Pilmapres menjadi bentuk ikhtiar dan semangat mengaktualisasi diri.
“Ini menjadi bagian untuk membawa nama UNPAR ke proses selanjutnya. Syukur-syukur nanti bisa membawa nama UNPAR di tingkat Wilayah dan kemudian ke Nasional,” kata Rektor.
Atas prestasi tersebut, UNPAR juga memberikan apresiasi berupa hadiah sebesar Rp 5 juta bagi Falencia. Sementara 4 finalis lainnya, yaitu Zulaekha Amalia (Hubungan Internasional) berada di posisi ke-2 dan menerima Rp 3 juta; mahasiswa Manajemen Jesyca Greslin Aurellya di posisi ke-3 dan membawa pulang uang Rp 2 juta. Sementara Harapan 1 diraih Callista Grace Hagny (Administrasi Bisnis) dan Harapan 2 oleh Amira Putri Hudiyah (Fisika) masing-masing memperoleh Rp 500.000. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)