UNPAR.AC.ID, Bandung – Dunia perkuliahan memang menyimpan sejuta cerita menarik untuk dibagikan baik suka maupun duka. Hal itu pun yang dialami oleh alumni mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UNPAR. Perjalanan selama menjadi mahasiswa hingga meraih gelar sarjana tentunya dilewati dengan beberapa proses yang tidak mudah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Doni Marmer selaku Program Lead for Love Frankie – Global Social Change Agency dan Shafira Ayunindya selaku IOM Indonesia – Labor Mobility and Social Inclusion National Project Officer pada kegiatan yang dikemas dalam “Saturday Morning Coffee with HI UNPAR” pada Sabtu (4/3/23) lalu secara daring.
Doni Marmer menceritakan perjalanan menjadi mahasiswa ketika dirinya tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar kuliah. Meski demikian, dirinya tidak terpuruk dan menyerah justru sebaliknya dirinya mencari pekerjaan untuk membayar kuliah dan tergabung dalam suatu organisasi non-profit. Dia mengatakan lingkungan yang terjadi di HI UNPAR sangat membantu dirinya dalam pengembangan karir.
“Hal yang membuat aku seperti sekarang adalah lingkungan HI UNPAR yang sangat nurturing. Awalnya aku ga expect pengalaman aku di UNPAR dapat sangat berkontribusi dalam pengembangan karir,” tuturnya.
Menurutnya, Hubungan Internasional bukan hanya berbicara mengenai dunia politik. Lebih jauh dari itu, di dalamnya berbicara mengenai cara berinteraksi dan menerima perbedaan yang ada.
“Hubungan Internasional bukan cuma tentang politik tapi tentang mengembangkan komunikasi dan critical thinking untuk pengembangan diri. HaI itu seperti simulasi dunia secara simple karena kita belajar bagaimana berinteraksi dengan perspektif dan budaya yang beda ditambah ilmu yang didapat tentang ilmu secara global,” ujar alumni HI UNPAR angkatan 2020 tersebut.
Doni mengungkapkan bahwa ilmu yang didapatkan selama berkuliah di HI UNPAR sangat berharga dan membantu dirinya untuk masyarakat global.
“Ternyata berpikir secara kreatif, kritis, dan open minded berguna untuk building up what i want to do that time. Dari semua itu sebenarnya pengalaman yang saya dapat di HI UNPAR sangat berharga untuk membantu masyarakat global,” ucapnya.
Sementara itu, Shafira Ayunindya yang juga merupakan alumni HI UNPAR angkatan 2009 menceritakan bahwa dirinya sama seperti Doni yang juga merasakan manfaat yang didapat selama berkuliah di HI UNPAR bukan hanya hard skill saja melainkan soft skill.
“Saya belajar tentang communication skill yang dibangun secara 2 arah dan dosen dijadikan fasilitator. Jadi kita bisa explore the truth dan hal tersebut yang mengasah critical thinking sebagai modal awal. Selanjutnya leadership skill itu unik sekali, ini merupakan skill/materi yang sangat relevan untuk berada di situasi dunia kerja. Tentu saja bagaimana kita berorganisasi di kampus luar biasa berpengaruh kepada kehidupan diluar kampus,” ujarnya.
Shafira bercerita bahwa sebelum dirinya masuk HI UNPAR dia tidak tahu tentang apapun dan bagaimana dirinya dapat berdampak bagi orang di sekitar.
“ Jadi, saya masuk HI UNPAR dan saya seperti kanvas kosong. Hal yang saya dapatkan di HI UNPAR yaitu dipersiapkan secara individu dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk lingkungan sekitar. Itu merupakan benang merah yang saya dapatkan disini,” ucap alumni UNPAR tersebut.
Dia mengaku bahwa pengalaman tersebut ditambah kesempatan menjadi seorang teaching assistant mengantarkan dirinya hingga saat ini dapat berkontribusi bagi lingkungan yang memerlukan bantuan.
“Pada saat lulus, saya sempat diberikan kesempatan untuk menjadi teaching assistant. Hal itu sebenarnya yang sebenarnya mengantarkan saya untuk bisa terus berkontribusi bagi komunitas yang membutuhkan,” ucap Shafira. (JES-Humkoler UNPAR)