Cerdas Jaga Kesehatan ala Ade Rai

Tingkatkan Kecerdasan akan Kesehatan

UNPAR.AC.ID, Bandung – “Kalau kita bicara kesehatan, sehat itu adalah sesuatu topik yang paling tidak menarik. Kenapa? Karena sehat itu tidak menarik selagi masih kita miliki. Baru menjadi begitu menarik pada saat dia pergi dari kita”, ungkap Ade Rai saat mengisi Talk Show bertemakan “Pengenalan Basic Nutrition dan Fitness” pada Sabtu (26/11) lalu.

Talk show tersebut diawali dengan kegiatan olahraga bersama bertempat di Rooftop Gedung 10, UNPAR Dalam kesempatan yang sama, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mengadakan soft launching fasilitas kebugaran kesehatan pegawai bekerja sama dengan Rai Fitness Bandung.

“Sama halnya dengan yang ingin saya sampaikan di sini dalam hal soal kecerdasan, soal kebugaran. Sebenernya, pengenalan basic nutrition dan fitness ini tujuannya itu untuk sharing dengan temen-temen UNPAR tentang pentingnya tahu bagaimana menjaga kesehatan yang tepat”, ujar pria berdarah Bali ketika diwawancarai Tim Publikasi UNPAR.

Menurutnya, mencari sehat pada saat kita memilikinya, menjadi mudah dan murah. Ketika mencari sehat, pada saat sehat itu sudah pergi dari kita, yaitu pada saat sakit, yang mudah menjadi susah dan yang murah menjadi mahal. “Susahnya itu, belum tentu sembuh”, pungkasnya.

Kebanyakan orang takut menghadapi masa tua karena katanya pada masa tua penyakit itu datang. Menurutnya, penyakit bukan datang pada masa tua. Jadi, sama sekali tidak ada hubungan antara usia dengan kondisi fisik seseorang.

“Usia kronologis atau usia kalender sebenarnya tidak ada artinya. Itu hanya sebuah angka saja. Justru usia yang lebih krusial sebenarnya ada yang disebut dengan namanya usia psikologis atau usia biologis, yaitu tergantung daripada perilaku kita terhadap kita memperlakukan badan kita”, terangnya.

Ade Rai juga menjelaskan tentang infectious illness (infectious disease) dan chronic disease . Segala sesuatu yang terjadi karena invasi dari luar, misalnya bakteri dan virus, itu dinamakan sebagai infectious illness. Segala hal yang di luar kuasa kita, kontribusinya hanya 20-25%. Di sisi lain, chronic disease menjadi penyumbang 75% yang menyebabkan kita sakit karena ulah kita sendiri.

Dalam talk show tersebut, pria kelahiran Jakarta yang juga pernah mengenyam bangku kuliah di Program Studi Hubungan Internasional UNPAR, di dua semester pertama beberapa tahun silam ini menjelaskan tentang kadar gula darah dalam tubuh seseorang.

Ia menerangkan bahwa karbohidrat sebelum disimpan sebagai sel lemak, karbohidrat tersebut masuk ke dalam darah kita. Ketika masuk ke dalam darah kita, gula dalam darah meningkat. Ketika itulah pankreas memproduksi hormon yang dinamakan insulin, yang tujuannya sebagai transporter untuk mengambil kelebihan gula dalam darah. Pankreas akan menyimpannya di dalam tiga terminal. Terminal 1, disebut hati. Karena hati terbatas, ketika itulah gula darah masuk ke terminal 2 yang tidak terbatas, yaitu otot. Saat kita tidak rutin melatih otot kita, di saat itulah kelebihan gula darah masuk ke terminal 3, yaitu lemak.

“Setiap kali kita makan, di piring kita, selalu paling banyak ada karbohidrat. Nah, yang paling popular kombinasinya, yaitu karbohidrat dan lemak. Goreng-gorengan, mie instan, tepung, kue-kuean, segalanya. Semuanya rata-rata kombinasinya adalah karbohidrat dan lemak”, terangnya.

“Tetapi jangan kecil hati dulu. Di sini saya hanya ingin menjelaskan bahwa karbohidrat adalah sumber macro nutrition yang paling banyak kita konsumsi. Tetapi sekarang ada cara untuk mengatasi agar kita tidak gemuk. Karbohidrat itu seperti nasi. Karbohidrat tidak mengandung lemak. Gula juga tepung tidak mengandung lemak. Tetapi kenapa takut untuk dikonsumsi? Karena karbohidrat itu tricky. Kalau dipakai, jadi sumber tenaga. Kalo tidak dipakai disimpan di dalam lemak”, ungkap atlet binaraga Indonesia yang berhasil meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 1997.

Terlahir dengan nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, ia juga mengungkapkan rasa senangnya ketika mengetahui bahwa UNPAR mendukung program kawasan kampus bebas rokok. Baginya, hal tersebut sangat sejalan dengan salah satu visi Rai Fitness yang sama-sama mendukung aksi sehat tanpa rokok. (Publikasi UNPAR)

Berita Terkini

Keadilan Restoratif untuk Anak

Keadilan Restoratif untuk Anak

UNPAR.AC.ID, Bandung - Kasus perundungan (bullying) di SMA Binus International School Serpong, Tangerang Selatan memasuki babak baru. Penyidik telah menetapkan empat orang tersangka dan delapan orang anak yang berkonflik dengan hukum dalam kasus tersebut. Temuan...

Prestasi Gemilang UKM Badminton UNPAR di Liga Pelajar Nusantara 2024

Prestasi Gemilang UKM Badminton UNPAR di Liga Pelajar Nusantara 2024

UNPAR.AC.ID, Bandung – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminton Universitas Parahyangan (UNPAR) telah menorehkan tinta emas dalam sejarah olahraga kampus dengan meraih prestasi membanggakan pada Liga Pelajar Nusantara 2024, yang diselenggarakan di Bogor. Dengan...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Nov 30, 2016

X