UNPAR.AC.ID, Bandung – Pada Jumat (20/09/2024), Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyelenggarakan acara peluncuran dan bedah buku dua karya penting: Percikan Gagasan Tentang Hukum Jilid ke-6 dan Liber Amicorum 70 Tahun Bayu Seto Hardjowahono. Acara tersebut juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun FH UNPAR yang genap berusia 66 tahun.
Pembedah utama, Dr. (HC) Marzuki Darusman, S.H., seorang alumni FH UNPAR sekaligus mantan Jaksa Agung RI dan tokoh kampanye HAM internasional, mengawali sesi dengan refleksi mendalam terkait tema buku yang dibahas.
“Upaya penggagasan hukum sesungguhnya bertalian erat dengan pergulatan untuk memahami hakikat hukum itu sendiri, yaitu hukum sebagai ide,” ungkapnya dalam pemaparan yang berhasil membawa peserta acara merenungkan lebih dalam tentang filosofi hukum dan aplikasinya di Indonesia.
Buku Percikan Gagasan Tentang Hukum Jilid ke-6 mengupas berbagai aspek penting dari ketidakadilan, kedaulatan hukum, serta jati diri pengembangan hukum di Indonesia.
“Ada paradoks yang kita hadapi di negara ini,” lanjut Dr. Marzuki, seraya mengkritisi bagaimana banyaknya regulasi yang lahir justru semakin membingungkan dan berujung pada krisis etika penyelenggaraan negara. Dalam pandangannya, tulisan-tulisan yang terangkum dalam buku tersebut tidak hanya menghadirkan solusi praktis, tetapi juga menuntut pendekatan kritis terhadap kekuasaan dan kekuatan hukum di Indonesia.
Diskusi berlanjut dengan moderator Dr. Feby Ivalerina, S.H., LL.M., dosen hukum lingkungan di Fakultas Hukum UNPAR, yang menyambut Marzuki Darusman dan mengarahkan jalannya bedah buku dengan fokus pada tiga tema besar: negara hukum, ketidakadilan, dan pengembangan jati diri hukum.
“Penulis berusaha untuk menyelesaikan persoalan,” ujar Dr. Feby, menambahkan bahwa buku ini banyak merespons isu-isu terkini seperti kontrak digital dan kejahatan siber yang terus berkembang.
Selain itu, Prof. Huala Adolf, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, juga memberikan ulasan mendalam terkait buku Liber Amicorum 70 Tahun Bayu Seto Hardjowahono.
“Hukum perdata internasional adalah bidang yang terus berkembang dan menarik untuk dibahas,” ucap Prof. Huala, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif terhadap hukum perdata internasional di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.
Sebagai penutup, Dr. Marzuki menyoroti betapa pentingnya kritisisme dalam penggagasan hukum, terutama ketika ia merujuk pada hubungan antara konsep hukum dan perjuangan melawan ketidakadilan.
“Apa yang telah saya sampaikan adalah keyakinan bahwa hukum tidak hanya soal regulasi, tetapi lebih dari itu, sebuah gagasan besar yang terus berkembang seiring perjalanan bangsa,” tegasnya.
Acara tersebut ditutup dengan sesi foto bersama para narasumber dan penulis buku, dilanjutkan dengan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi dari berbagai angkatan. Fakultas Hukum UNPAR tidak hanya merayakan hari jadinya yang ke-66, tetapi juga mengukuhkan komitmennya dalam pengembangan intelektual dan kontribusi terhadap dunia hukum di Indonesia. (NAT-Humas UNPAR)
