UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Khas Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang baru dibuka di awal tahun ajaran baru 2022/2023 menarik atensi mahasiswa. Tercatat, 43 mahasiswa dari berbagai program studi turut serta dalam program yang menjadi kekhasan UNPAR tersebut.
Sekadar informasi, sebanyak 5 program MBKM Khas UNPAR di luar 8 program yang dicanangkan Kemendikbudristek ditawarkan UNPAR bagi para mahasiswanya. Berbagai program MBKM yang beragam memungkinkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih jauh di luar program studi.
Tak hanya pembaruan wawasan, melalui MBKM Khas UNPAR ini, mahasiswa belajar mengatasi tantangan dan peluang sejalan dengan perkembangan zaman. Melalui berbagai mekanisme, program, serta skenario yang disusun secara khusus dan inovatif, UNPAR berkontribusi dalam pengembangan pendidikan melalui program Kampus Merdeka yang menjadi bagian dari kebijakan MBKM tersebut.
MBKM Khas UNPAR tersebut yaitu:
- MBKM Bela Negara
- MBKM Artsperiment Dengung
- MBKM SINDU di Cikapundung
- MBKM Ekologi: Design Thinking for Environmental Sustainability
- MBKM Ketahanan Pangan Kota
Kepala Kantor Sekretariat MBKM UNPAR Dr.rer.nat. Cecilia Esti Nugraheni, S.T., M.T., mengatakan bahwa tahun 2022 menjadi tonggak perluasan program MBKM di komunitas akademik UNPAR. Hal itu seiring dengan lolosnya proposal Program Studi Hukum, Hubungan Internasional, Teknik Industri, dan bantuan untuk pengembangan ISS (Institutional Support System) yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan penyiapan manajemen MBKM dan pembangunan beberapa sistem informasi yang terkait dengan MBKM dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2022. .
“Lolosnya 43 mahasiswa dari berbagai program studi mencuatkan kebanggaan tersendiri, baik bagi mahasiswa terpilih maupun bagi sivitas akademik UNPAR,” tuturnya, sebagaimana dikutip pada Jumat (21/10/2022).
Dia menuturkan, program MBKM Khas UNPAR mencirikan bahwa Universitas dan mahasiswa merupakan dua elemen yang saling berkolaborasi. Guna menggali potensi diri, kerja keras, berpikir kritis, dan bertindak untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
Program MBKM Khas UNPAR pun, lanjutnya, bermitra dengan berbagai lembaga/perusahaan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Satu dari sekian banyak di antaranya adalah Surplus Indonesia yang merupakan perusahaan penggagas pemanfaatan food waste. Dalam hal ini, UNPAR bersama Surplus Indonesia bekerja sama dalam program MBKM Ekologi: MBKM Ekologi: Design Thinking for Environmental Sustainability.
“Selamat untuk para mahasiswa terpilih, selamat berkontribusi dan memberikan energi positif sebagai insan pribadi dan insan dalam masyarakat serta memberikan kebanggaan bagi UNPAR,” ucapnya.
Dengan mengikuti MBKM Khas UNPAR, mahasiswa mendapatkan konversi setara dengan 20 SKS untuk 1 semester. Mahasiswa yang mengikuti MBKM ini juga akan mendapatkan insentif sebesar Rp 1,2 juta selama pelaksanaan program berlangsung. (KTH-Humkoler UNPAR)