​​​​​​FH UNPAR Gelar Dioerama Talk Volume 3, Kupas Penggunaan AI dalam Ekonomi Kreatif dan Penegakan Hukum

UNPAR.AC.ID, Bandung – Divisi Ekonomi Kreatif Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan (HMPSIH UNPAR) kembali menggelar acara tahunan mereka, Dioerama Talk, yang telah memasuki Volume 3. Acara yang berlangsung selama dua hari pada Senin (03/05/2024) dan Selasa (04/05/2024) ini mengusung tema besar “Mendorong Inovasi dalam Ekonomi Kreatif dan Penegakan Hukum Lalu Lintas melalui Artificial Intelligence (AI)”.

Hari pertama Dioerama Talk Volume 3 dimulai dengan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan AI Exhibition yang bertempat di Selasar dan Ruang Multifungsi Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise UNPAR. Pameran ini menghadirkan berbagai inovasi dari pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi AI dalam bisnis mereka. Pengunjung, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, terlihat antusias menjelajahi berbagai booth yang menawarkan produk-produk kreatif berbasis AI.

Ketua Pelaksana, M. Marchiano Dilachova, dalam sambutannya menyatakan, “Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai legalitas penggunaan AI dan implikasinya terhadap ekonomi kreatif.”

Puncak acara pada hari pertama adalah talk show bertajuk “Celah Hukum: AI dan Tantangan Legal dalam Ekonomi Kreatif”. Diskusi ini dipandu oleh moderator Dyan Franciska Dumaris Sitanggang, S.H., M.H., dengan menghadirkan narasumber ternama seperti Ari Juliano Gema, S.H. dari Assegaf Hamzah & Partners, serta Ahmad Rizqi Meydiarso, B.Sc., M.Sc., CEO dan Co-Founder Feedloop dan Kata.AI.

Para pembicara mengupas berbagai isu krusial mengenai regulasi dan tantangan hukum yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif dalam mengadopsi AI. Talk show tersebut diakhiri dengan kesimpulan bahwa peran AI dalam ekonomi kreatif dianggap sangat signifikan, namun harus diimbangi dengan regulasi yang tepat agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.

Pada hari kedua, fokus diskusi beralih ke implementasi AI dalam penegakan hukum lalu lintas dengan tema “Tantangan dan Peluang: AI dalam Penegakan Sistem E-Tilang”. Acara ini dipandu oleh moderator William Oey, S.H., M.H., dan menampilkan narasumber dari Ditlantas Polda Jawa Barat serta perwakilan dari Mahkamah Agung. Diskusi ini menyoroti bagaimana AI digunakan dalam sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau e-tilang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi penegakan hukum lalu lintas. Diskusi ini juga menyoroti bagaimana penggunaan AI dalam sistem e-tilang memungkinkan penegakan hukum yang lebih transparan dan efektif, mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar.

Selain talk show, pengunjung juga disuguhi berbagai kegiatan menarik lainnya seperti games dan penampilan musik dari grup musik lokal. AI Exhibition yang berlangsung selama dua hari tersebut menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang teknologi AI dan penerapannya dalam berbagai bidang. Pameran ini diikuti oleh berbagai perusahaan teknologi dan start-up yang menampilkan inovasi-inovasi terbaru mereka.

“Antusiasme yang ditunjukkan oleh para peserta sangat berarti bagi kami. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa topik mengenai AI sangat relevan dan menarik minat banyak pihak, baik dari kalangan akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat umum,” ungkap Marchiano. (NAT-Humas UNPAR)

Berita Terkini

Rektor UNPAR Hadiri Panel Diskusi Bersama Presiden RI Prabowo Subianto

Rektor UNPAR Hadiri Panel Diskusi Bersama Presiden RI Prabowo Subianto

UNPAR.AC.ID, Bandung – Rektor UNPAR Prof. ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D. menghadiri panel diskusi bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025). Melansir laman resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Jun 4, 2024

X