Sabtu (9/4) lalu, Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) melalui Parahyangan Sports Combat (PSC) 2016 menyelenggarakan sejumlah pertandingan final, pembagian trophy juara, dan closing ceremony. Berbagai penampilan dipersembahkan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpar, grup perkusi serta aksi theatrical sebagai suguhan puncak PSC 2016.
Berdasarkan laporan di lapangan, pertandingan basket putra eksternal dijuarai oleh ITHB, futsal putra internal dijuarai oleh Fakultas Hukum (FH) Unpar, basket putri internal dimenangkan oleh Fakultas Ekonomi (FE) Unpar, bulu tangkis dimenangkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unpar, dan tenis meja dimenangkan oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) Unpar. Tidak hanya selebrasi bagi para pemenang lomba, momentum serta kesan-kesan berharga yang dilalui baik peserta, panitia, dan juga penonton mewarnai perhelatan puncak PSC yang telah berlangsung kurang lebih selama dua minggu.
“Mengemban jabatan sebagai ketua tidaklah mudah”, ungkap Rendy Nugraha, Ketua PSC 2016. Rendy mengaku selama 10 hari berlangsungnya PSC sebenarnya banyak hal yang belum berjalan sesuai dengan yang direncanakannya dengan tim. Namun, itu bukan menjadi halangan dalam penyelenggaraan PSC 2016. Ia sangat senang karena ketika menghadapi hal-hal sulit dan tidak terduga, ia selalu didampingi seluruh staf, kabinet LKM Unpar, teman-teman, dan banyak pihak lainnya. Antusiasme penonton yang selalu hadir dan setia mendukung jagoannya menjadi salah satu kunci keberhasilan PSC 2016 ini. “Saya merasa bersyukur selama 10 hari ini ditemani mereka”, ujar Rendy.
Kesempurnaan bukanlah sebuah target penting yang harus dicapai, namun kerja keras, usaha, serta konsistensi untuk melakukan yang terbaik adalah kunci sukses dalam penyelenggaraan sebuah acara. Rendy juga menuturkan bahwa baginya PSC 2016 bukan acara miliknya sendiri melainkan acara bersama sehingga kepuasan orang banyak adalah targetnya dengan tim.
Rendy berpesan agar kegiatan PSC di tahun-tahun mendatang bisa menambah lingkupnya menjadi lebih besar lagi. Salah satu perubahan teknis yang patut diacungi jempol dalam PSC kali ini yaitu turut mengikutsertakan berbagai universitas lain (eksternal). Ia juga berharap PSC 2016 dapat menjadi inspirasi bagi universitas lainnya untuk mengadakan pertandingan olahraga serupa yang bisa mewadahi kemampuan soft skill mahasiswa. Sudah saatnya mahasiswa mengembangkan soft skill yang mereka miliki terutama di bidang olahraga dan membuat sesuatu yang luar biasa.