Silaturahim Wujudkan Semangat Persaudaraan, Keterbukaan, dan Keberagaman

Buka puasa bersama, tarawih di masjid, atau beriktikaf merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu saat Ramadan. Saling berbagi dengan saudara-saudara sebangsa, se-Tanah air, dan sesama manusia, salah satu inti dari pemaknaan Ramadan.

Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) memiliki agenda rutin mengadakan kegiatan ngabuburit dan buka bersama. Pada 2016, Unpar mengadakan ngabuburit dan buka bersama dengan anak yatim dan kaum duafa di lobi rektorat. Kali ini, dengan sekolah-sekolah dan media mitra Unpar yang dilaksanakan di Hotel Novotel Bandung, Senin (19/6). Kegiatan diisi dengan tausiyah dari Ustaz Mansyur sembari menunggu waktu azan Magrib untuk berbuka puasa. Pada hari yang sama di Kampus Unpar, juga diselenggarakan buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar kampus Ciumbuleuit.

Spiritualitas dan nilai dasar Unpar (Sindu) menjadi fondasi seluruh kegiatan Unpar, salah satu di antaranya adalah katolisitas, yakni semangat mewujudkan cinta kasih dan bela rasa kepada masyarakat. Semangat ini dinyatakan oleh para pendiri Unpar dengan sikap terbuka, serta mengakui dan menghormati perbedaan. Supaya, terjalin interaksi yang konstruktif di antara perbedaan itu.

Selain itu, Sindu menyebutkan cinta kasih dalam kebenaran dan hidup dalam keberagaman. Identitas sejati dapat ditemukan dalam keberbedaan dan keberagaman. Hidup dalam keberagaman dijiwai dengan semangat pluralisme, bukan eksklusivisme atau inklusivisme. Eksklusivisme melihat kebenaran hanya satu yaitu pada pahamnya dan yang lain salah. Inklusivisime ada nuansa monopoli kebenaran diri, yang lain tetap benar namun yang paling benar adalah dirinya. Sementara itu, pluralisme menjunjung prinsip keinginan saling mengerti, dialog, dan toleransi. Sedangkan cinta kasih dalam kebenaran bersifat universal.

Unpar merupakan komunitas akademik yang warganya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Tidak hanya dari kewarganegaraan, bangsa, ras, dan juga agama. Tidak ada satu orang pun yang dibeda-bedakan sebab derajat setiap manusia tetaplah sama di mata Tuhan. Yang terpenting adalah bagaimana mewujudkan pluralisme di dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tausiahnya, Ustaz Mansyur menekankan tentang pentingnya semangat persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari yang harus dimiliki setiap insan manusia. Menurutnya, hal itu tercermin pada jalinan silaturahim antara Unpar bersama mitra. Ia menyebutkan, persaudaraan yang dilandasi oleh semangat keterbukaan akan keberagaman dan toleransi menjadi modal besar dan penting untuk membangun masyarakat ke arah yang lebih baik.

Sesuai dengan sesanti Unpar, “Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti” yang berarti berdasarkan ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat, tali silaturahim dengan masyarakat harus senantiasa selalu dijalin dan dibina. Sebab, setiap keahlian dan kemampuan harus dibaktikan demi menjunjung pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, terutama kaum marginal.

Dalam tulisan berjudul “Universitas yang Pancasilais”, Rektor Unpar Mangadar Situmorang, Ph.D mengatakan, universitas yang tidak membuka ruang bagi perbedaan bukanlah universitas. Dalam konteks Indonesia, perguruan tinggi yang menghargai perbedaan atas pendapat, identitas, dan nilai patut disebut sebagai perguruan tinggi yang Pancasilais.

Ustaz Mansyur memberikan apresiasi besar kepada Unpar sebagai institusi pendidikan yang memiliki prinsip keterbukaan dan keberagaman. Belajar serta mendapatkan ilmu merupakan hak segala bangsa dan, lanjutnya, Unpar adalah salah satu sarana masyarakat yang memberikan kesempatan itu.

Bersama dengan semangat keterbukaan yang dianut itu, Unpar menyediakan prasarana kepada masyarakat di sekitar lingkungan kampus untuk melaksanakan ibadah salat ied di halaman kampus Unpar. Selain itu, jalinan silaturahim tidak hanya berhenti ketika Ramadan. Unpar selalu mengadakan halal bihalal untuk merenungkan dan mengaplikasikan hidup dalam keberagaman sambil merayakan Idul Fitri.

Unpar memaknai dan mewujudkan Lebaran dengan semangat persaudaraan antar-umat beragama, toleransi, dan keberagaman. Unpar percaya identitas sejati hanya ditemukan dalam keberbedaan dan keberagaman, serta setiap pribadi manusia memiliki makna dan nilai yang tidak terbatas. Kegiatan-kegiatan ini pun dilaksanakan untuk tetap menjaga tali silaturahim dengan masyarakat Kota Bandung, terutama yang tinggal di sekitar lingkungan kampus Unpar.

 

Sumber: KOMPAS – Griya Ilmu (Selasa, 4 Juli 2017)

Berita Terkini

Jenifer Hartanto Juara 1 Pilmapres UNPAR 2024

Jenifer Hartanto Juara 1 Pilmapres UNPAR 2024

UNPAR.AC.ID, Bandung - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (HI UNPAR) Jenifer Hartanto meraih Juara 1 dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) UNPAR 2024. Mengangkat gagasan kreatif berjudul "Bina Wanita Desa Program...

LPPM UNPAR Teken MoA Bersama YDBA, Langkah Awal Bina 25 UMKM

LPPM UNPAR Teken MoA Bersama YDBA, Langkah Awal Bina 25 UMKM

UNPAR.AC.ID, Bandung - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan (LPPM UNPAR) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), di Gedung Rektorat UNPAR, Senin (25/3/2024). Melalui kerja...

Mahasiswa Administrasi Publik UNPAR Berbagi Cerita Magang di MRT Jakarta

Mahasiswa Administrasi Publik UNPAR Berbagi Cerita Magang di MRT Jakarta

UNPAR.ACID, Bandung – Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan (Adpub UNPAR), Alya Dewi Kinanti dan Taufik Akbar berbagi cerita pengalamannya magang di MRT Jakarta. Selama magang yang berlangsung selama 4 bulan, mulai dari 11 September 2023 hingga...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Jul 5, 2017

X