Tim dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) berhasil terpilih sebagai finalis ketiga pada ajang National University Debating Championship (NUDC) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 24-30 September 2020 lalu. Tim Unpar sendiri terdiri dari dua orang mahasiswa angkatan 2017, yaitu Matthew Adith Sagito (Jurusan Teknik Industri) dn Cheryl Pangestu (Jurusan Ilmu Hubungan Internasional).
Kompetisi NUDC diadakan melalui beberapa tahap seleksi sebelum finalis mencapai tingkat nasional, yaitu seleksi internal universitas dan seleksi regional. Kemudian, di tingkat nasional, peserta akan melalui enam ronde preliminary. Pada babak 32 besar, peserta akan kembali disaring melalui babak-babak octofinal, quarter final, dan semifinal. Di babak final, Tim Unpar keluar sebagai juara ketiga. Selain itu, Matthew Adith juga keluar sebagai pembicara terbaik urutan ke-9 dan Cheryl Pangestu di urutan ke-11. Tiga besar NUDC, nantinya, akan maju sebagai delegasi resmi Indonesia dan mewakili negara pada ajang World Universities Debating Championship (WUDC) 2021 yang akan dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan.
Cheryl, salah satu anggota dari Tim Unpar, memaparkan bahwa kompetisi tahun ini pun mengalami perubahan karena adanya pandemi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan. Sehingga kompetisi NUDC tahun ini dilaksanakan melalui daring dengan Zoom sebagai platform utamanya. Tidak hanya pelaksanaan kompetisi, namun persiapan kompetisi pun harus dilalui Cheryl dan Matthew melalui daring. Masa persiapan yang dilakukan selama kurang lebih 9 bulan lamanya, pada awalnya dilakukan secara luring. Cheryl dan Matthew pun harus beradaptasi dengan keadaan yang baru.
“Persiapan kami bisa dibilang cukup lancar, meskipun beberapa kali ada kendala seperti mencari platform yang nyaman dan koneksi. Tapi semuanya bisa teratasi, apalagi universitas sangat mendukung penuh persiapan kami,” tutur Cheryl.
Kedua mahasiswa Unpar tersebut akan melaju dan mewakili Tanah Air di ajang internasional bersama dua finalis lainnya. Bagi Cheryl, mewakili Indonesia tentu bukan hal yang mudah–– negara lain pun pasti akan mengirimkan putra-putri terbaiknya ke kompetisi tersebut. Namun, dibekali persiapan dan latihan yang matang serta konsisten, menurut Cheryl tidak ada yang tidak mungkin. Besar harapannya di tahun-tahun berikutnya, Unpar kembali dapat memperoleh hasil-hasil yang lebih baik terutama di kompetisi-kompetisi debat lainnya. (AKA/DAN – Divisi Publikasi)