Seiring dengan dimulainya masa bakti Rektor Unpar 2019-2023, para wakil rektor tengah giat mempersiapkan diri mengembangkan Unpar empat tahun ke depan. Salah satunya ialah Cristophorus Harimanto Suryanugraha OSC yang akrab disapa Romo Hari, dosen Fakultas Filsafat yang kini mendapat amanah sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. “Mudah-mudahan saya bisa menyumbangkan sesuatu bagi unpar,” ungkapnya saat bertemu dengan Tim Publikasi di sela-sela kesibukannya.
Dosen yang mengampu mata kuliah liturgi ini sebelumnya berkarya sebagai Dekan Fakultas Filsafat selama hampir delapan tahun atau sejak 2011. Kepindahannya menjadi Wakil Rektor tentu membutuhkan proses adaptasi. Salah satunya dengan adanya perbedaan dalam suasana kepemimpinan “Saya memang harus banyak berkenalan dengan kondisi yang baru ini,” ujarnya. Ia mengaku siap untuk berkarya mendukung Rektor dalam tugas-tugas kemahasiswaan
Sejalan Visi Unpar
Selaku wakil rektor, Romo Hari tidak bisa lepas dari tanggung jawab dalam mewujudkan tercapainya visi Unpar. “Visi Unpar pasti memikirkan mahasiswa, bagaimana ke depannya,” kata Romo Hari. Ia melihat pentingnya peningkatan ‘greget’ mahasiswa, untuk menjadi akademisi muda yang lebih peduli dan mengenali potensi lokal. Untuk mencapai hal ini, ia membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yang memiliki
Bagaimana ia akan memulai aksi dalam bidang kemahasiswaan? Ia menjawab, “Banyak mendengar dulu.” Ia kini tengah mengumpulkan masukan terkait kemahasiswaan dari berbagai pihak, termasuk bagaimana kinerja bidang kemahasiswaan terdahulu. “Kalau (kinerjanya) sudah bagus,” katanya, “kita teruskan.”
Romo Hari mengakui bahwa dunia mahasiswa sangatlah dinamis. “Kemahasiswaan sangat kompleks,” ungkapnya, karena seluruh aktivitas di Unpar, disadari atau tidak, akan bermuara pada pengembangan diri mahasiswa. “Cara mereka berpikir, cara mereka bekerja, cara mereka menyikapi kehidupan itu berbeda.” Kegiatan kemahasiswaan, lanjutnya, diarahkan untuk menjadi bagian dari proses belajar mahasiswa.
Potensi Mahasiswa
“Mahasiswa punya potensi besar,” jelas Romo Hari. Namun terkait hal ini, masih ada kekurangan yang wajib diperbaiki, seperti pendataan aktivitas mahasiswa yang kini tersimpan dalam pangkalan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) yang dikelola pemerintah. Ia mengakui, dalam hal ini, skor Unpar masih dirasa kurang baik. “Kita mestinya bisa meningkatkan lagi,” katanya.
Romo Hari mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kedisiplinan mendata dan melaporkan kegiatan. Ia juga mengajak mahasiswa, dengan potensi berskala internasional ini, untuk berinovasi dalam kegiatan kemahasiswaan yang berstandar nasional. “Bisa tidak, dengan potensi nasional dan internasional ini, memiliki kegiatan yang memenuhi (standar) itu,” katanya. Ia berharap mahasiswa Unpar mampu menciptakan nilai lebih, sekaligus memperkenalkan aktivitas kemahasiswaan Unpar kepada masyarakat luas. Intinya, salah satu prioritas bidang kemahasiswaan kini adalah meningkatkan kualitas aktivitas mahasiswa Unpar di tingkat nasional. “Jangan sampai peringkat kemahasiswaan turun.”
‘Dirasakan’ Masyarakat
Sebagai wakil rektor bidang kemahasiswaan, Romo Hari berharap, “Kita ingin Unpar lebih hadir dalam masyarakat.” Apabila kehadiran Unpar telah ‘dirasakan’ oleh masyarakat, tentu bisa terhimpun berbagai umpan balik yang baik bagi perkembangan diri Unpar. Kehadiran Unpar, lanjutnya, tetap dilakukan, “Tanpa harus mengorbankan nilai-nilai yang ditanamkan oleh para pendiri kita.” Posisi Unpar saat ini mendorong universitas dan komunitasnya untuk tetap menjaga kerendahan hati, tanpa “Kebesaran tidak harus mengerdilkan jiwa,” ujarnya. (DAN)