Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) melakukan kunjungan ke tiga universitas di Filipina pada 22 hingga 23 Mei 2017 lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan kemungkinan kerjasama dalam bidang exchange program seperti Short Term Student Mobility Program, Student Exchange Program (semester based program), dan Faculty Mobility Program. Dr. Budi Husodo Bisowarno selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama beserta Ratih Indraswari S.IP.,MA Kepala Bagian Kerjasama Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) Unpar mengunjungi San Beda University Manila, Ateneo de Manila University, dan De La Salle University Manila. Seperti halnya Unpar, Ateneo de Manila University dan De La Salle University Manila, keduanya juga merupakan anggota aktif The Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA). Sementara, Unpar dan San Beda University merupakan anggota ASEAN Learning Network (ALN).
Dr. Budi mengatakan bahwa ada beberapa alasan dilakukannya kunjungan tersebut. Pertama, ketiga universitas itu menerapkan sistem pembelajaran dengan pengantar bahasa Inggris yang mana Filipina merupakan salah satu negara yang tergabung dalam English Speaking Country. Alasan kedua, cost of living yang tidak berbeda jauh dengan Bandung atau Jakarta. Terakhir, kunjungan tersebut sebagai upaya mendukung program student mobility ASEAN University Network (AUN) dimana Ateneo de Manila University dan De La Salle University Manila tergabung sebagai anggota di dalamnya. Beliau menambahkan bahwa Unpar menawarkan subsidi bagi mahasiswa Unpar untuk mengikuti student exchange program di ketiga universitas tersebut.
Sejak 2016 lalu, Unpar sudah mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan Social Enterprise for Economic Development (SEED) di San Beda University. Program SEED yang diadakan bekerja sama dengan ALN. Tahun 2017 ini, San Beda University akan mengirimkan mahasiswanya untuk ikut serta dalam program SEED yang akan diadakan di Unpar pada Juli mendatang. Sebaliknya, mahasiswa Unpar akan mengikuti program SEED yang akan diselenggarakan di San Beda University pada Agustus 2017.
Adapun, International Student Conference on Global Citizenship (ISC Unpar) merupakan salah satu program Short Term Student Mobility yang digelar rutin setiap tahunnya. Program yang bertujuan untuk meningkatkan awareness generasi muda dalam menyikapi isu-isu global serta berkontribusi aktif dalam pencapaian solusi terkait telah dimulai sejak 2013. Unpar akan mengundang mahasiswa dari ketiga universitas di Filipina ini dalam ISC yang akan digelar pada Januari 2018 yang akan datang.
Sedangkan untuk Student Exchange Program (semester based program), program yang sudah berjalan saat ini di Unpar adalah International Relations Program (IRP). Unpar menawarkan IRP kepada mahasiswa dari ketiga universitas. Begitu pula mahasiswa Unpar dapat mengikuti exchange program di ketiga universitas tersebut. Adapun kedua program yang ditawarkan diselenggarakan dalam bahasa Inggris.
Untuk selanjutnya, diharapkan Unpar dapat menyelenggarakan Faculty Mobility Program yang diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan staf fakultas. Bentuk program tersebut dapat berupa lecturing serta faculty conference yang dalam hal ini Unpar saling mengundang para dosen dan peneliti dengan universitas rekanannya, misalnya saja untuk menjadi invited/keynote speaker dalam kegiatan konferensi internasional.
Pada kesempatan yang berbeda, salah satu universitas di Filipina yaitu St. Joseph’s College yang berlokasi di Kota Quezon, melakukan kunjungan singkat ke Unpar pada Senin (5/6) lalu. Kunjungan tersebut menjadi momentum bagi kemungkinan rencana kerjasama antara kedua pihak dalam peningkatan interkasi budaya antar mahasiswa.