Spiritualitas dan Nilai Dasar

Tiga nilai dasar dan tujuh prinsip etis UNPAR

Nilai Dasar

Tiga nilai dasar UNPAR

Humanum

Menjadi pribadi yang utuh itu menyangkut ranah spiritual. Spiritualitas membuat manusia lebih humanum. Kecerdasan spiritual itu …

Selengkapnya »

Humanum

Menjadi pribadi yang utuh itu menyangkut ranah spiritual. Spiritualitas membuat manusia lebih humanum. Kecerdasan spiritual itu adalah kecerdasan jiwa. kecerdasan yang membuat manusia menjadi utuh, penuh, dan sejati. Keutuhan itu tampak dalam relasi seimbang (equilibrium) dan konstanta antara manusia dengan Tuhan (Theos), manusia dengan alam (oikos/kosmos), dan manusia dengan manusia (anthtopos).

Caritas in Veritate

Perkembangan kemajuan dan peningkatan martabat manusia ditentukan oleh cinta kasih dalam kebenaran. Benar berarti …

Selengkapnya »

Caritas in Veritate

Perkembangan kemajuan dan peningkatan martabat manusia ditentukan oleh cinta kasih dalam kebenaran. Benar berarti di dalamnya tertera kebaikan dan keindahan. Cinta kasih itu searas (seranah) dengan keindahan karenanya kebenaran, kebaikan dan keindahan itu saling mengandaikan dan mensyaratkan. Kebenaran tidak hanya konseptual/ ideal saja (notional) tetapi menyangkut tindakan moral (right conduct). Bukan hanya abstraksi intelektual tetapi tampak konkret dan dialami langsung dalam perbuatan. Dengan kata lain, kebenaran dalam cinta kasih itu kebenaran yang revelasional bukan doktrinal. Cinta kasih dalam kebenaran  (Caritas in Veritate) itu tidak bersifat relatif dan partikular, tetapi bersifat universal, serta memberi orientasi dan memperkaya makna hidup. Cinta kasih dalam kebenaran diyakini mampu menghadapi tirani relativisme dan relativisme absolut.

Caritas in Veritate

Perkembangan kemajuan dan peningkatan martabat manusia ditentukan oleh cinta kasih dalam kebenaran. Benar berarti …

Selengkapnya »

Caritas in Veritate

Perkembangan kemajuan dan peningkatan martabat manusia ditentukan oleh cinta kasih dalam kebenaran. Benar berarti di dalamnya tertera kebaikan dan keindahan. Cinta kasih itu searas (seranah) dengan keindahan karenanya kebenaran, kebaikan dan keindahan itu saling mengandaikan dan mensyaratkan. Kebenaran tidak hanya konseptual/ ideal saja (notional) tetapi menyangkut tindakan moral (right conduct). Bukan hanya abstraksi intelektual tetapi tampak konkret dan dialami langsung dalam perbuatan. Dengan kata lain, kebenaran dalam cinta kasih itu kebenaran yang revelasional bukan doktrinal. Cinta kasih dalam kebenaran  (Caritas in Veritate) itu tidak bersifat relatif dan partikular, tetapi bersifat universal, serta memberi orientasi dan memperkaya makna hidup. Cinta kasih dalam kebenaran diyakini mampu menghadapi tirani relativisme dan relativisme absolut.

Hidup dalam Keberagaman

Pluralitas (ke-bhinneka-an) adalah suatu fakta yang terberi. Ia merupakan kenyataan yang tidak bisa ditolak, dihindari dan disangkal. Pluralitas dalam hal ini …

Selengkapnya »

Hidup dalam Keberagaman

Pluralitas (ke-bhinneka-an) adalah suatu fakta yang terberi. Ia merupakan kenyataan yang tidak bisa ditolak, dihindari dan disangkal. Pluralitas dalam hal ini bisa merupakan anugerah sekaligus ancaman. Identitas sejati hanya ditemukan dalam keberbedaan dan keberagaman. Seperti taman bunga dengan aneka warna dan jenis tanpa menghilangkan keindahan bunga dengan warna tertentu. Hidup dalam keberagaman dijiwai semangat pluralisme, bukan eksklusivisme atau inklusivisme. Eksklusivisme melihat kebenaran hanya satu yaitu pada pahamnya dan yang lain salah. Inklusivisme ada nuansa monopoli kebenaran diri; yang lain tetap benar namun yang paling benar adalah dirinya. Sementara itu, pluralisme memahami ada banyak kebenaran. Keberagaman kebenaran diterima sebagai ciptaan Allah yang terberi (kodrati). Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa keberagaman adalah kebenaran ilahi.

Pluralisme memandang kebenaran dengan cara korelasional sekaligus dualistik. Artinya, realitas didekati secara dualitas yang tidak bertentangan namun secara seimbang saling melengkapi, bukan either/or tetapi both–and. Pendekatan tersebut bersifat imperatif kategoris (mengikat secara mutlak). Contohnya adalah keseimbangan antara rasionalitas- spiritualitas, intelektual-spiritual; tubuh- jiwa; jasmani-rohani dan humanis- religius, iman dan akal (fides et ratio).

Lebih lanjut, keberagaman mensyaratkan kebenaran yang autentik dan unik. Autentik berarti bahwa penghayatan berasal dari dalam diri setiap pribadi, tidak dogmatis, doktrinal dan tidak larut serta hanyut dalam opini publik. Unik berarti bahwa setiap pribadi memiliki jati diri yang istimewa. Selain itu, pluralisme mengindahkan prinsip saling pengertian, toleransi, dan dialog. Pluralisme mengakui bahwa setiap pribadi itu bermakna dan bernilai tak terbatas. Karena itu, pluralisme menjunjung prinsip mau saling mengerti, bukan menentang tetapi mau memahami, toleransi, dialog yang berarti juga kesiapan diri untuk dikoreksi, dan bersedia untuk mengakui kesalahan serta terbuka untuk berubah.

Prinsip Etis

Tujuh prinsip etis yang dijiwai oleh nilai dasar UNPAR

Keterbukaan

Kemauan membuka diri terhadap berbagai bentuk keberagaman wujud kehidupan, keberagaman kebenaran, dan keyakinan Kebertuhanan.

Sikap Transformatif

Kemauan untuk berubah menuju kondisi yang lebih baik di masa kini dan di masa mendatang. Kita sebagai pribadi dan universitas ditantang untuk keluar dari zona nyaman.

Kejujuran

Tidak menyembunyikan maksud tertentu untuk keuntungan pribadi. Menyatakan sesuatu dengan benar dan mengemukakan hal yang benar melalui proses pengujian yang objektif.

Keberpihakan untuk Mengutamakan Kaum Papa

Bentuk kesadaran agar mengutamakan kaum yang lemah dan tersisih serta menyiratkan keadilan bagi setiap lapiran masyarakat

Bonum Commune

Kondisi harmonis mencakup keamanan, kesejahteraan, ketentraman dan kelestarian lingkungan hidup. Prinsip ini menegaskan tujuan yang baik tidak boleh menghalalkan segala cara.

Subsidiaritas

Saling percaya di dalam hierarki manajerial, menjunjung kesetaraan peran dan fungsi pribadi (primus inter pares) dan unit kerja dalam tata kelola organisasi (good governance).

Nirlaba

Komitmen untuk mendidik manusia Indonesia menjadi pribadi yang utuh. Jika terdapat sisa hasil usaha dalam pengelolaan karya pendidikan ini akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan dalam pendidikan.

X